Serangan Umum 1 Maret 1949: Strategi Indonesia Membungkam Klaim Palsu Kolonial Belanda

- 1 Maret 2022, 09:04 WIB
Ilustrasi Serangan Umum 1 Maret 1949
Ilustrasi Serangan Umum 1 Maret 1949 /Museum Benteng Vredeburg

Baca Juga: Beasiswa LPDP 2022 Resmi Dibuka, Simak Jadwal dan Proses Seleksinya

Di sinilah Serangan Umum 1 Maret 1949 menjadi salah satu dari berbagai peristiwa perlawanan penting dalam merebut kedaulatan dari kolonialisme.

Adanya peristiwa tersebut juga menjadi bukti eksistensi Republik Indonesia di hadapan dunia, sekaligus menampik klaim sepihak Belanda bahwa Indonesia telah kalah.

Serangan Umum 1 Maret 1949, pasukan TNI bersama Laskar Rakyat yang didukung berbagai elemen masyarakat termasuk perempuan dan petani mampu menguasai ibu kota Yogyakarta dalam waktu enam jam.

Serangan itu sangat penting karena berhasil membuktikan eksistensi dan kekuatan Indonesia sehingga melecutkan posisi tawar di mawa internasional.

Operasi itu diinisiasi oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX atas keprihatinannya terhadap kondisi saat itu.

Baca Juga: Ingin Mendaftar Beasiswa? Ini 5 Tips Membuat Motivation Letter Beasiswa

Sri Sultan menyurati panglima Sudirman supaya menyusun serangan pada 1 Maret 1949. Dari situ Sultan diminta berkomunikasi dengan Komandan Brigade X, Letkol Soeharto yang selanjutnya menjadi salah satu pemimpin lapangan.

Serangan dilangsungkan serentak di seluruh wilayah Divisi III dengan mengerahkan segenap potensi militer dan kekuatan sipil.

Selain di Yogyakarta, barisan prajurit juga ditempatkan di Surakarta. Hal itu untuk menahan tentara Belanda mengirimkakan bala bantuan ke pusat pertempuran.

Halaman:

Editor: Yuliansyah

Sumber: Museum Benteng Vredeburg


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah