Hasil Rapid Test Reaktif Covid-19, 51 Pegawai RSUD Bogor Dikarantina

- 22 April 2020, 17:29 WIB
ilustrasi Coronavirus
ilustrasi Coronavirus /PIXABAY/

ZONA BANTEN – Layanan Rawat Inap Non Covid-19 di RSUD Kota Bogor ditutup sementara. Hal ini menyusul dikarantinanya 51 pegawai RSUD Kota Bogor selama 14 hari.

Karantina ini dilakukan setelah hasil rapid test virus corona Covid-19 terhadap 800 tenaga kesehatan, 51 tenaga kesehatan tersebut reaktif atau terindikasi Covid-19.

Saat dikonfirmasi oleh wartawan, Direkstur RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir mengatakan, 51 tenaga kesehatan tersebut akan  dilakukan tes polymerase chain reaction (PCR) melalui tes swab.  Hasil tes tersebut akan diketahui  pada hari Jumat, 24 April 2020.

Baca Juga: Jokowi Resmi Larang Mudik Untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

“Masih belum bisa dikatakan positif Covid-19, sebelum hasil tes swab-nya keluar. Semoga semua negatif PCR-nya. Namun tetap kami lakukan karantina,” kata  Ilham Chaidir seperti dilansir oleh Pikiran-Rakyat.com,  Rabu 22 April 2020.

Para tenaga kesehatan yang dikarantina berasal dari beragam pos pelayanan. Ada juga yang bertugas di luar pelayanan Covid-19 sebagai petugas resepsionis, petugas jaga,  dan perawat ICU. 

“Dari analisa tim, kalau hasil swab nantinya positif,  analisa  paparan bisa terjadi di saat melayani pasien-pasien yang  OTG (orang tanpa gejala) di rawat jalan, kamar operasi atau  dari luar ketika pulang.  Apalagi di Kota Bogor sudah  red zone, jadi banyak ODP dan OTG.  Makannya kenapa PSBB sangat penting dilakukan,” kata  Ilham.

Baca Juga: Anisa Rahman Populer Dengan Membawakan Lagu Aisyah Istri Rasulullah

Sementara itu, Pemerintah Kota Bogor juga telah menerima laporan adanya 51 pegawai RSUD yang hasil rapid test Covid-19 reaktif. Sebagai antisipasi pencegahan dan penyebaran virus Covid-19 di Kota Bogor,  Pemerintah Kota Bogor untuk sementara menutup layanan rawat inap non Covid-19 sampai keadaan lebih aman.

“Rencananya, RSUD kita fokuskan untuk tangani Covid-19, kita juga mengurangi rawat jalan non Covid-19.  Untuk non medis  di manajemen RS memang agak berbeda dengan ASN bidang lain, tenaga mereka pasti sangat dibutuhkan di saat ini,” kata  Dedie A Rachim.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x