Network
ZONABANTEN.com- Aksi kekerasan terjadi di Desa Wadas Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Melansir dari akun Twitter @Wadas_Melawan, pada hari selasa 8 Februari 2022, akses masuk ke desa Wadas sudah dipadati polisi dan beberapa mobil polisi mulai mencopoti poster-poster penolakan terhadap penambangan di desa Wadas.
Aparat diduga melakukan melakukan penangkapan 63 orang lebih dengan alasan yang belum diketahui.
Sementara kondisi di desa Wadas sejak kemarin hingga saat ini masih dipenuhi ratusan aparat dan terjadi pemadaman listrik.
Muhammadiyah turut mengecam tindakan-tindakan represif yang terjadi di desa Wadas.
Baca Juga: Wadas Mencekam! Anak Gus Dur Alissa Wahid Singgung Ganjar Pranowo Hingga Kapolda Jawa Tengah
Dalam rilisnya, Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia (MHH) dan Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan bahwa setiap warga berhak dan sah menyampaikan aspirasinya.
Muhammadiyah mengecam segala bentuk tindakan para aparat yang terindikasi intimidatif, represif, dan konfrontatif yang dapat menggangu keamanan dan menimbulkan ketakutan warga desa Wadas.
Selain itu Muhammadiyah juga mengecam tindakan menutup akses informasi publik terkait dengan kondisi warga Desa Wadas.
MHH dan LHKP Muhammadiyah juga mendesak kepada kedua Kaporli untuk mengendalikan tindakan-tindakan aparat kepolisian di Desa Wadas yang telah melakukan penangkapan warga, menutup akses masuk desa, dan tindakan-tindakan represif lainnya.
Baca Juga: Sikap Komnas HAM, YLBHI, dan LBH Yogyakarta Terhadap Dugaan Kekerasan di Desa Wadas
Muhammadiyah melalui Kader Hijaunya juga mengajak seluruh masyarakat sipil untuk bergabung melawan segala bentuk penindasan terhadap kaum rentan, termajinalkan, dan tertindas di seluruh tanah air. ***
