Network
ZONA BANTEN – Untuk mencegah meluasnya penyebaran virus COVID-19, beragam upaya dilakukan oleh pemerintah daerah. Seperti halnya Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta yang mulai membatasi pergerakan arus kendaraan ke wilayahnya.
Seperti dilansir oleh Pikiran-Rakyat.com, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Tavip Agus Rayanto, mengatakan, Posko didirikan di tiga jalur perbatasan untuk memantau lalu lalang kendaraan dan orang yang masuk ke wilayah DIY.
Posko tersebut didirikan di perbatasan Sleman-Magelang, di perbatasan Prambanan-Klaten dan perbatasan Wates-Purworejo. Jalur-jalur tersebut merupakan jalur utama yang dilintasi orang dan kendaraan antar daerah dari dan menuju Yogya.
Baca Juga: Penerapan PSBB Bertahap Mengantisipasi COVID-19 di Jawa Barat
Sejumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Sleman diperiksa oleh petugas di Posko tersebut. Kendaraan angkutan bus dan travel juga diperiksa petugas dengan mendata jumlah dan identitas penumpang, serta lokasi tujuan di wilayah DIY.
Rata-rata kendaraan tersebut berpelat luar daerah seperti Jakarta, Bekasi, Banten, Kendal dan Semarang.
Namun saat ini operasi yang dilakukan saat ini sifatnya masih persuasif sambil menunggu keluarnya surat Pedoman Petunjuk Teknis Orang dari Luar Daerah dari Kementerian Perhubungan.
Baca Juga: Banten Bergegas Terapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Kawasan Tangerang Raya
" Dua atau tiga hari ke depan aturannya sudah turun," kata Tavip saat mengawasi kegiatan di Posko Terpadu Penanganan Covid-19.
"Saat ini sampai tiga hari ke depan masih tahap sosialisasi dan edukasi secara persuasif. Petugas mendata dan menyampaikan rencana pembatasan tersebut. Nanti kalau sudah diterapkan baru ada penindakan,"pungkasnya.(*)
