Kasus COVID-19 Omicron di Indonesia Terus Melonjak, Ini yang Dilakukan Jokowi: Selalu Jaga Protokol Kesehatan

- 31 Januari 2022, 21:47 WIB
Kasus COVID-19 Omicron di Indonesia Terus Melonjak, Ini yang Dilakukan Jokowi: Selalu Protokol Kesehatan. /sehatnegeriku.kemkes.go.id
Kasus COVID-19 Omicron di Indonesia Terus Melonjak, Ini yang Dilakukan Jokowi: Selalu Protokol Kesehatan. /sehatnegeriku.kemkes.go.id /

ZONABANTEN.com - Kasus COVID-19 varian Omicron terus mengalami lonjakan kenaikan di Indonesia dalam beberapa hari terakhir ini.

Kasus pertama COVID-19 varian Omicron pertama kali ditemukan di Tanah Air pada Desember 2021 lalu. Sejak awal Januari 2022, jumlahnya terus meningkat.

Total pasien positif COVID-19 varian Omicron sudah mencapai 1.988 sampai Sabtu 29 Januari 2022. Sebanyak 765 orang di antaranya sudah sembuh.

Sedang total pasien Omicron yang dirawat di rumah sakit mencapai 854 orang. Sebanyak 461 orang asimtomatik atau tanpa gejala alias OTG.

Baca Juga: Tumbuh Dua Pohon Jenis Berbeda Sedang Berangkulan, Percandian Muara Jambi Punya Daya Tarik Baru

Sementara sebanyak 334 orang mengalami gejala ringan, serta bergejala sedang 54 orang dan hanya lima orang yang menderita gejala berat.

Terapi oksigen yang diberikan pada pasien yang dirawat yaitu 54 pasien mendapat nasal kanul, 1 simple mask, HFNC 1, dan ventilator 3.

Selebihnya sebanyak 795 orang pasien Omicron yang dirawat di rumah sakit malah sama sekali tidak memerlukan terapi oksigen.

Varian Omicron memang tidak menyebabkan dampak kesehatan yang lebih parah. Namun, tingkat penularannya jauh lebih cepat dibanding varian Delta.

Baca Juga: 4 Kebiasaan di Kamar Mandi Ini Bisa Berdampak Buruk Pada Kesehatan

Presiden RI Joko Widodo pun telah mengingatkan bahwa kasus positif Omicron di Tanah Air akan terus meningkat dalam beberapa minggu ke depan.

Untuk mengantisipasinya, dia mengatakan pemerintah telah melakukan banyak persiapan untuk menghadapi lonjakan kasus di beberapa minggu ke depan.

"Perbaikan berbagai sarana prasarana fasilitas kesehatan disesuaikan dengan karakter varian omicron yang berbeda dengan sebelumnya," ucap Jokowi dikutip ZONABANTEN.com dari situs sehatnegeriku.kemkes.go.id, Senin 31 Januari 2022.

"Membutuhkan penanganan yang berbeda pula, salah satunya dengan menyediakan layanan telemedisin," katanya lagi dalam kesempatan konferensi pers.

Baca Juga: Jika Invasi Ukraina, Inggris akan Beri Sanksi Terhadap Oligarki Rusia

Menurut Jokowi, semua kasus Omicron membutuhkan layanan kesehatan. Namun, karena gejalanya tidak membahayakan, maka paling penting meminimalkan kontak dengan orang lain.

Pasien dengan hasil tes PCR positif namun tanpa gejala, diminta melakukan isolasi mandiri di rumah selama lima hari.

Jika kemudian merasakan gejala batuk, pilek, atau demam, pasien bisa mengakses layanan telemedisin yang telah disediakan oleh pemerintah.

Dengan begitu, fasilitas kesehatan bisa fokus menangani pasien dengan gejala berat maupun pasien dengan penyakit lain yang membutuhkan layanan intensif.

Baca Juga: Jelang Imlek 2022: Mengenang Gus Dur dan Kebijakan Pembebasan Etnis Tionghoa

"Saya minta laksanakan selalu protokol kesehatan, kurangi aktivitas yang tidak perlu," kata Jokowi lagi mengingatkan masyarakat.

"Saya mengajak masyarakat menjaga kesehatan diri masing-masing sebaik-baiknya untuk meningkatkan imunitas," ujar sang presiden.

Perlu diketahui, perbedaan utama Omicron dengan varian lain adalah tingkat penularannya yang jauh lebih cepat dan banyak.

Namun, tingkat perawatan dan tingkat keparahan kasus varian Omicron memang lebih rendah. Sehingga pasien bisa melakukan isolasi mandiri.

Baca Juga: Dilarang Mandi dan Menyapu, Inilah 5 Fakta Menarik Perayaan Imlek yang Jarang Diketahui Orang

Makanya, dalam waktu singkat telah diperkirakan akan terjadi kenaikan jumlah kasus positif Omicron yang signifikan di Indonesia.

Pemerintah sendiri melakukan strategi berbeda antara menghadapi Omicron dengan varian Delta yang telah muncul sebelumnya.

Dalam menghadapai varian Delta, pemerintah memfokuskan pada penyediaan kapasitas rumah sakit yang lebih banyak dari biasanya.

Sedangkan dalam menghadapi varian Omicron, pemerintah saat ini memfokuskan pada isolasi mandiri dengan menyediakan layanan telemedisin.

Baca Juga: Hati-hati! Tanpa Sadar, 5 Barang di Kamar Mandi Berikut Ini Bisa Picu Infeksi dan Penyakit Jahat

Pasien Omicron memang cenderung bisa sembuh tanpa harus dirawat di rumah sakit. Sebab sejauh ini kebanyakan hanya mengalami gejala ringan.

Meski begitu, pemerintah tetap waspada dengan menyiapkan tempat tidur isolasi hingga 70.641 unit. Kapasitas nasional tempat tidur isolasi hingga 130.00 ribu unit.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Kemkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah