Bencana Angin Kencang Rusakan 21 Rumah Warga di Kabupaten Gayo Lues

- 6 Januari 2022, 11:23 WIB
Foto salah satu rumah warga yang rusak akibat angin kencang di Kabupaten Gayo Lues pada Rabu (5/1) pukul 16.00 waktu setempat.
Foto salah satu rumah warga yang rusak akibat angin kencang di Kabupaten Gayo Lues pada Rabu (5/1) pukul 16.00 waktu setempat. /BNPB

ZONABANTEN.com – Dilansir dari laman Badan Nasional Penaggulangan Bencana Nasional (BNPB) melalui Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D. mewartakan bencana angin kencang.

Ia menjelaskan bahwa di awal tahun 2022 beberapa kawasan di Provinsi Aceh dilanda bencana hidrometeorologi yang memberi kerugian moril dan merusakan rumah warga.

Kemarin hari Rabu sore angin kencang terjadi di Kabupaten Gayo Lues yang memberi kerusakan rumah warga. Sebanyak 21 KK diungsikan kejadian bencana di sore hari.

Baca Juga: Bikin Heboh! Temuan Ikan Raksasa di Lokasi Banjir di Aceh

Angin kencang telah berlangsung di Desa Bantul Musara, Kecamatan Tripe Jaya, Kabupaten Gayo Lues. Kejadian ini terjadi bersama dengan hujan lebat yang turun di wilayah tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gayo Lues mendata sebanyak 21 rumah rusak yang terinci berat 5 unit dan rusak ringan 16.

Keluarga alami kerusakan rumah mengungsi ke tempat sanak saudaranya. Dalam kejadian angin kencang ini   tidak terdapat korban jiwa maupun terluka.

Setelah angin kencang lewat, personil gabungan dari BPBD, TNI, Polri dan aparat desa melakukan pertolongan dan membantu keluarga yang kena dampak dengan pembersihan material pada rumah yang mengalami kerusakan.

Baca Juga: Terus Meningkat, Kemenkes Terbitkan Surat Edaran Tanggulangi Omicron

Mengacu pada potensi dampak cuaca ekstrem ini, Kecamatan Tripe Jaya sebagai salah satu wilayah dari total 11 kecamatan di Kabupaten Gayo Lues berpotensi tingkat sedang hingga tinggi.

Berdasarkan informasi prakiraan cuaca dinyatakan bahwa di Kecamatan Tripe Jaya pada hari ini dan esok (7/1) berpotensi udara cerah hingga terjadi hujan ringan.

Mengingat periode puncak musim hujan terjadi di bulan Januari hingga Februari mendatang, pemerintah daerah dan masyarakat dianjurkan untuk mewaspadai dan siap siaga pada ancaman bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.

Masyarakat bisa mencermati adanya potensi bahaya dan risiko bencana ini di sekitar kawasannya lewat aplikasi inaRISK atau pun informasi cuaca dari lembaga pemerintah maupun BPBD.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x