Baca Juga: Sebabkan 189 Kematian, Boeing 737 MAX Milik Lion Air Kembali Diizinkan Terbang
"UNHCR prihatin dengan keselamatan dan kehidupan para pengungsi di kapal," kata pernyataan itu.
Badruddin Yunus, tokoh masyarakat nelayan setempat, mengatakan, para pengungsi itu telah melaut selama 28 hari dan beberapa di antaranya jatuh sakit dan satu meninggal.
Pengungsi Muslim Rohingya dari Myanmar telah bertahun-tahun berlayar ke negara-negara seperti Malaysia, Thailand dan Indonesia antara November dan April ketika laut tenang.
Banyak yang telah ditolak, meskipun ada seruan untuk bantuan oleh kelompok-kelompok hak asasi internasional.
Baca Juga: Dampak Pandemi Covid 19, Kelompok Nirlaba di Bali Ubah Sampah Jadi Beras
Lebih dari 730.000 Rohingya melarikan diri dari Myanmar pada Agustus 2017 setelah tindakan keras militer yang menurut para pengungsi termasuk pembunuhan massal dan pemerkosaan.
Kelompok hak asasi manusia telah mendokumentasikan pembunuhan warga sipil dan pembakaran desa Rohingya.
Ratusan pengungsi Rohingya telah mencapai Indonesia selama beberapa tahun terakhir, setelah berbulan-bulan terdampar di laut.***