Baca Juga: 10 Manfaat Sarapan Pagi Bagi Kesehatan Tubuh yang Tidak Boleh Dilewatkan
4. Tujuan pendakian populer
Gunung Semeru dikenal sebagai salah satu tujuan hiking paling populer di Indonesia. Banyak kelompok pecinta alam yang mendaki ke kawasan ini, biasanya dimulai dari desa Ranu Pane ke utara.
Sekitar 20 tahun setelah letusan pertama, Clignet dan Winny Brigita, ahli geologi asal Belanda, jadi orang Eropa pertama yang mendaki Gunung Semeru pada 1838. Mereka menempuh jalur sebelah barat daya melalui Widodaren.
Sementara Soe Hok Gie, aktivis dan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia, meninggal di Gunung Semeru pada 1969. Dia meninggal bersama rekannya karena menghirup gas beracun yang disebut 'wedhus gembel'.
Baca Juga: Sering Makan Mie Instan Ternyata Bahaya Untuk Kesehatan! Ini Penjelasannya
5. Letusan pertama ratusan tahun lalu
Letusan pertama Gunung Semeru yang terekam diperkirakan pada 8 November 1818, atau sekitar 203 tahun yang lalu. Kemudian, pada rentang 1829-1878 juga beberapa kali terjadi letusan, namun tak banyak informasi.
Pada periode 1900-an, juga terekam aktivitas vulkanik yang cukup banyak. Letusan terparah terjadi pada 1941-1942, 1977-1979, serta pada 1994 yang memakan korban jiwa karena tertimbun material vulkanik dan lahar.
Pada 4 Desember 2021 pukul 15.10 WIB, Gunung Semeru kembali meletus. Awan panas yang disemburkannya jatuh ke wilayah Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo. Belasan jiwa menjadi korban meninggal dunia.***