Batas tentang merindumu semakin mengabur seperti senja, memerah dan nyaris tenggelam.
Kupersilahkan pekatnya merantai jantungku agar tidak ada lagi detak yang meneriakkan namamu.
Kenangan memang tidak menghidupkan yang mati, melainkan mematikan yang hidup. Entah hati siapa yang mati? hatiku? hatimu?
Baca Juga: UPDATE Erupsi Gunung Semeru : 13 Warga Dilaporkan Meninggal Dunia, Puluhan Lainnya Luka-luka
Itulah sederet coretan dari Novia Widyasari yang singkat namun memiliki makna yang mendalam.
Setiap kata yang ia tuliskan sangat indah sehingga mampu menyihir siapapun yang membacanya.
Kini, penulis cantik itu telah pergi dan meninggalkan sejuta kisah yang dikenang oleh banyak orang.
Selamat jalan, cantik. Kini tidak ada lagi yang menyakitimu, rest in love Novia Widyasari.***