Network
ZONABANTEN.com – Pada Selasa, 21 September 2021 sore hari kemarin, antara pukul 15.10 hingga 17.15 WIB, telah terjadi hujan lebat yang disertai angin kencang di Kota Depok, Jawa Barat.
Akibat peristiwa ini, sejumlah bangunan di Depok mengalami kerusakan hingga roboh. Angin kencang telah merusak beberapa atap serta kanopi di kawasan yang juga diterjang hujan lebat pada saat itu.
Tak hanya merusak bangunan, saking kencangnya angin yang melanda Depok tersebut bahkan mampu menerbangkan beberapa perabotan warga yang ada.
Beberapa warga Depok sempat mengabadikan detik-detik ketika angin kencang menerpa di sejumlah wilayah, kemudian mengunggahnya di media sosial.
Baca Juga: WASPADA! Gempa Bumi Terkini Tektonik M 3,9 Mengguncang Tarakan, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Salah satunya adalah video yang dilansir ZONABANTEN.com dari akun Instagram @infodepok24.
Dalam video yang berdurasi 9 detik tersebut memperlihatkan sebuah toko buku yang berada di Villa Pertiwi Cilodong mengalami kerusakan cukup parah akibat angin kencang yang melanda Depok kemarin.
Beberapa kayu penyangga dan jendela roboh menimpa tumpukan rak buku dan etalase kaca pecah.
Dalam video lainnya dilansir dari akun Instagram yang serupa terdapat unggahan peristiwa hujan lebat dan angin kencang di Depok tepatnya di daerah jalan Siliwangi.
Terlihat sebuah papan reklame Rumah Sakit Hermina yang roboh dan terseret oleh angin kencang.
Baca Juga: Menurut Catatan Sejarah, BMKG Sebut Indonesia Pernah Alami Tsunami Non Tektonik
Beruntungnya tidak ada pengguna jalan yang tertimpa oleh jatuhnya papan reklame tersebut.
Tidak hanya di Depok, hujan yang disertai petir dan angin kencang tersebut juga melanda ke sebagian wilayah Bogor, yakni Cibinong dan Sindangrasa.
Sementara wilayah yang terimbas hujan dan angin kencang di Depok meliputi Sukmaja, Beji, dan Kota Depok.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), memberikan penjelasan terkait peristiwa hujan lebat dan angin kencang yang melanda Depok ini.
Forecaster on Duty BMKG Bogor, Retno Kartika mengatakan bahwa hujan es yang terjadi di Bogor dan Depok merupakan imbas dari musim peralihan atau pancaroba.
Baca Juga: Praktik Kriminalisasi Hukum, Sejumlah Advokat Minta Kapolri Bersihkan Korps Bhayangkara
“Memang lebih sering terjadi pada masa peralihan akibat dari adanya awan Cumulunimbus yang mempunyai suhu puncak awan yang sangat dingin.
Puncak awannya bisa sampai -60 derajat Celcius ke bawah,” tuturnya dikutip dari akun Instagram @kameraperistiwa, Rabu, 22 September 2021.
Hingga saat ini BMKG tetap menghimbau agar warga tetap waspada terhadap cuaca ekstrem pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
Cuaca ekstrem tersebut bisa berupa hujan es, hujan lebat dengan periode singkat, dan angin putting beliung.***
