Menteri Investasi: Ada Penyimpangan dan Skandal Manipulasi Data EoDB Bank Dunia

- 17 September 2021, 21:27 WIB
Bank Dunia diisukan telah merencanakan pandemi Covid-19 hingga tahun 2025 mendatang. Cek Faktanya.
Bank Dunia diisukan telah merencanakan pandemi Covid-19 hingga tahun 2025 mendatang. Cek Faktanya. /Foto: worldbank.org/

ZONABANTEN.com - Terkait dengan adanya skandal manipulasi data bank dunia, menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia ikut memberikan komentar mengenai hal tersebut.

Dia mengatakan ada manipulasi data atas laporan Ease of Doing Business (EoDB/Kemudahan Berbisnis) yang dikeluarkan Bank Dunia pada 2018 dan 2020.

"Jadi harus kalian tahu juga bahwa negara yang kita agung-agungkan atau institusi yang kita agung-agungkan bersih itu ternyata ya gitu deh, jadi nggak semuanya juga yang kita pikir bagus itu bagus, ini ada lompat indahnya juga," katanya dalam konferensi pers daring yang dipantau dari Jakarta, jumat 17 September 2021.

Baca Juga: Australia Bangun Kapal Selam Tenaga Nuklir, DPR: Akan Jadi Ancaman Untuk Indonesia

Selain itu Bahlil menyebut dirinya pun sempat mendapatkan laporan dari Bank Dunia saat dirinya melakukan kunjungan kerja ke AS pada Juli lalu. Sebelumnya pun dia pernah mengatakan kunjungannya ke AS memang untuk mengurus masalah EoDB.

Mantan Ketua Umum Hipmi itu juga mengatakan bahwa ada cara lain yang dilakukan Bank Dunia dalam memberikan penilaian kemudahan berusaha. Penilaian itu bukan melakukan survei melainkan dengan metode lain. Namun, ia mengaku masih menunggu petunjuk teknisnya.

Bahkan lebih lanjut, Bahlil meyakini saat ini dunia melihat Indonesia tidak seperti dulu lagi. Apalagi dengan adanya UU Cipta Kerja yang diklaim dapat mendorong kemudahan berinvestasi.

"Saya punya keyakinan bahwa hari ini dunia melihat Indonesia tidak seperti dulu. Hari ini dunia melihat dengan pemberlakuan UU Cipta Kerja Indonesia semakin kompetitif dalam konteks bagaimana mengurus izin atau insentif ataupun men-set pola pikir birokrasi pejabat-pejabat Indonesia. Sudah bagus ini. Memang belum, 100 persen bagus. Kita harus berjuang ke sana," katanya.

Baca Juga: Terapkan Ganjil Genap Di Akhir Pekan, Pengunjung Ancol Bisa Gunakan Kendaraan Apa Saja, dengan Ketentuan

Manajemen Bank Dunia (World Bank) menghentikan sementara laporan ease of doing business (EODB) pada periode berikutnya menyusul penyimpangan data EODB pada 2018 dan 2020.

Mengutip keterangan resmi Bank Dunia, Jumat, 17 September 2021, lembaga itu sedang mengaudit atas laporan dan metodologi yang digunakan dalam membuat laporan EODB.

Namun untuk peringkat EoDB Indonesia sendiri belum berubah dari posisi ke-73 sejak 2019 namun ditargetkan bisa menduduki urutan 60 pada tahun ini.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x