Australia Bangun Kapal Selam Tenaga Nuklir, DPR: Akan Jadi Ancaman Untuk Indonesia

- 17 September 2021, 18:43 WIB
Australia Bangun Kapal Selam Tenaga Nuklir, DPR: Akan Jadi Ancaman Untuk Indonesia
Australia Bangun Kapal Selam Tenaga Nuklir, DPR: Akan Jadi Ancaman Untuk Indonesia /Pixabay

ZONABANTEN.com – Ketua Komisi 1 DPR RI, Meutya Hafid, menyayangkan rencana pemerintah Australia, Inggris, dan Amerika Serikat dalam membangun kapal selam nuklir di Australia, “Saya kecewa atas rencana Australia, dalam membangun kapal selam nuklir. Keberadaan kapal selam bertenaga nuklir tersebut sudah pasti akan meningkatkan tensi keamanan di kawasan. Komisi 1 meminta Australia untuk mempertimbangkan ulang rencana pembangunan kapal selam nuklir,” sebut Meutya.  

“Sebagai negara tetangga Australia sebaiknya juga mendukung program regional ASEAN untuk menjaga keamanan dengan tetap memprioritaskan pendekatan non-kekerasan dan menghormati hukum internasional termasuk UNCLOS 1982 dan perjanjian non-proliferasi ”, kata Meutya.

Baca Juga: Indonesia Mendapat Vaksin Dari Program COVAX, Simak Dua Negara yang Mau Berikan Bantuan

“Kami khawatir keberadaan kapal selam ini meningkatkan perlombaan senjata dan proyeksi ancaman kekuatan militer di kawasan. Di Indonesia sendiri, ancaman itu beberapa kali terjadi dengan ditemukan Unmanned Under Water Vehicle (UUV) atau drone laut awal tahun ini di Pulau Tenggol, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan dan tahun 2019 di Kepulauan Riau,” kata Meutya.

“Kekhawatiran Indonesia cukup beralasan karena sejumlah negara juga mengutarakan penolakannya seperti Selandia Baru, China dan Perancis. Bahkan jika perlu, Indonesia perlu mempertimbangkan menolak kapal selam nuklir Australia tersebut melintas di perairan Indonesia,” ujar Meutya mengakhiri.

Sebelumnya Australia akan membangun delapan kapal selam bertenaga nuklir. Pembangunan kapal selam bertenaga nuklir tersebut berada di bawah kemitraan keamanan Indo-Pasifik dengan Amerika Serikat dan Inggris. Rencana tersebut dinilai para analis akan membuat China gusar. Pasalnya negeri tirai bambu itu tidak menyambut baik pembentukan blok-blok yang dapat merugikan pihak lain.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: DPR RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x