Ramai Isu Gempa Bumi dan Tsunami, Ternyata Menurut Catatan Belanda Pacitan Pernah 2 Kali Diterjang Tsunami

- 15 September 2021, 06:25 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah Pacitan untuk siap dengan skenario terburuk gempa dan tsunami (Foto Ilustrasi: Pixabay/Rolandmey)
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah Pacitan untuk siap dengan skenario terburuk gempa dan tsunami (Foto Ilustrasi: Pixabay/Rolandmey) /

ZONABANTEN.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi akan terjadi gempa bumi dengan magnitudo sebesar 8,7 skala richter yang memicu terjadinya gelombang tsunami.

Untuk menindaklanjuti prediksi BMKG tersebut, Pemerintah Daerah Pacitan bersama BMKG dan Mensos Risma telah melakukan mitigasi bencana untuk mengatasi kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Pelaksanaan mitigasi tersebut juga dilakukan agar warga Pacitan tidak panik.

Prediksi gempa bumi dan tsunami ini tidak terlepas dari kondisi geografis Pacitan yang rawan akan gempa bumi dan tsunami.

Gempa bumi yang diprediksi akan terjadi di Pacitan disebabkan oleh pertemuan dua lempeng besar Indo-Australia dan Eurasia di pesisir selatan Pulau Jawa.

Baca Juga: Pacitan Gelar Simulasi Bencana Terkait Isu Gempa dan Tsunami, Mensos Risma Sampaikan Hal Ini

Sementara itu, keadaan dasar laut selatan Pacitan terdapat tonjolan-tonjolan proses subduksi lempeng yang memicu rawan terjadi tsunami.

Tidak hanya saat ini, gempa bumi dan tsunami di Pacitan sudah pernah terjadi sejak hampir dua abad yang lalu.

Menurut catatan Belanda, Pacitan pernah dihantam tsunami sebanyak dua kali.

Pacitan pertama kali dihantam tsunami pada awal tahun 1840. Gelombang tsunami yang terjadi pada saat itu juga dipicu oleh gempa bumi sebelum tsunami terjadi.

Gelombang tsunami yang kedua terjadi pada 20 Oktober tahun 1859, saat menjelang magrib.

Tsunami yang terjadi pada saat itu memakan banyak korban jiwa dan rumah-rumah mengalami kerusakan yang parah.

Baca Juga: Awas! Pacitan Akan Diguncang Gempa 8 SR dan Picu Tsunami, Ini Penyebabnya

Banyaknya korban disebabkan oleh belum tersedianya teknologi yang canggih seperti saat ini, jadi tidak ada peringatan akan terjadi gempa bumi dan tsunami sebelumnya.

Kejadian tersebut dapat dijadikan pelajaran untuk saat ini agar pemerintah dan warga saling bekerjasama menghadapi kemungkinan terburuk yang akan terjadi.

Pemerintah daerah harus menyiapkan sedini mungkin jalur evakuasi dan keperluan logistik apabila bencana itu terjadi.

Warga juga dihimbau untuk tidak panik dan mematuhi arahan dari pemerintah daerah.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: pacitankab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x