PP PBVSI Dukung Keputusan Aprilia Manganang dan Tidak Akan Cabut Penghargaan yang Sudah Didapat

- 11 Maret 2021, 20:18 WIB
PP BBVSI Angkat Bicara Soal Perubahan Status Jenis Kelamin Aprilia Manganang
PP BBVSI Angkat Bicara Soal Perubahan Status Jenis Kelamin Aprilia Manganang /Instagram @aprilia.managanag/

ZONA BANTEN - Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) mengatakan mendukung penuh keputusan yang diambil Aprilia Manganang mengenai perubahan statusnya dari putri ke putra. Serta tidak akan menarik penghargaan yang telah diterima Aprilia Manganang saat menjadi atlet voli putri.

Menurut Ketua Bidang Kompetisi dan Pertandingan PP PBVSI, Hanny S Surkatty, kasus hipospadia yang dialami Aprilia bukanlah hal yang disengaja.

"Seluruh penghargaan waktu dia ikut Proliga, dan lain-lainnya, yang nasional, itu tidak akan kita cabut. Tetap sebagai hak dia, karena ini bukan karena kesengajaan, ini karena faktor dari kelahiran, dan dia sendiri pun tidak tahu bahwa dirinya itu sebenarnya menjadi laki," kata Hanny dalam konferensi pers virtual, Kamis.

"Jadi, tidak ada faktor kesengajaan, sehingga kita tetap tidak akan mencabut, tetap itu haknya dari Aprilia," tegas Hanny.

Baca Juga: Upload Foto KTP di Kartu Prakerja Gelombang 14 Sering gagal? Coba Cara Berikut Ini

Selain itu Hanny S Surkatty, mengatakan baru mengetahui perubahan status kelamin Aprilia setelah mendengar pernyataan yang disampaikan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, diketahui Serda Aprilia Manganang mengalami "hipospadia" atau kelainan pada alat kelamin sehingga perlu dilakukan upaya medis untuk ditentukan status akhirnya.

"Kita mendukung penuh keputusan yang diambil April yang difasilitasi oleh KSAD Jenderal Andika Perkasa mengenai perubahan dari putri ke putra, itu kan memang hak pribadi dari Aprilia Manganang sendiri," ujar Hanny, dalam konferensi pers virtual, pada hari Kamis.

Hanny mengatakan penempatan Aprilia pada tim nasional putri, sebelum dia mengundurkan diri dari voli pada 2020, adalah berdasarkan dokumen-dokumen negara, berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga dan Paspor.

Saat mengikuti SEA Games 2015 di Singapura, ketika tim voli putri mendapat protes dari Filipina, Hanny mengatakan pemeriksaan keabsahan dilakukan oleh komite medical SEA Games.

Hal tersebut untuk menentukan apakah Aprilia bertanding atau tidak. Setelah dilakukan pemeriksaan, lanjut Hanny, didapatkan hasil bahwa Aprilia dapat bermain sebagai putri.

Baca Juga: Cara Cek Lolos Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 13 Serta Pencairan Saldo Insentif

"Jadi, berdasarkan hal-hal tersebut di atas kami yakin bahwa April itu putri. Bahkan seluruh pemain tim-tim dari negara lain menerima hasil tersebut, sehingga April bisa bermain di SEA Games di Singapura," kata Hanny.

Sampai saat ini belum ada protes dari negara yang bertanding dalam SEA Games. Hanny juga mengatakan belum ada komunikasi dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengenai hal ini.

PP PBVSI juga memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada Aprilia, "karena sumbangsihnya kepada perbolavolian Indonesia, baik nsaional maupun internasional," ujar Hanny.

Aprilia faktanya telah mengundurkan diri dari voli sejak tahun lalu. Saat masih diperkuat Aprilia Manganang, timnas voli putri meraih satu medali perunggu dan perak pada SEA Games Singapura 2015 dan Kuala Lumpur 2017.

"Setelah adanya berita April dioperasi corrective surgery, mungkin karena setelah beberapa tahun kedokteran lebih canggih lagi sehingga bisa menemukan bahwa April ternyata adalah pria, dan kita menghormati itu, dan sehingga mulai dari sekarang April tidak bisa lagi bermain di tim putri apabila dia ingin bermain voli lagi," ujar Hanny.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x