Network
ZONA BANTEN - Menghadapi pandemi COVID-19 tentu akan sangat melelahkan bagi tenaga kesehatan. Namun, robot-robot yang dibuat oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini tidak akan merasakan lelah kecuali saat baterainya habis.
Dalam upaya membantu penanggulangan COVID-19, LIPI berhasil mempergunakan tiga robot hasil penelitian LIPI di lapangan.
Ketiga robot tersebut adalah:
1. Robot Otonom Multi Multiguna (ROM20);
2. Simple Smart UV-C Sanitizer (Si-SUSan); dan
3. Airbone nano-Trapping Technology for Anti Covid Treatment (ATTACT)
Baca Juga: Robot Penanam Padi BPP Mektan dan Robot Buatan Institusi Pemerintah Lainnya
Ketiga robot tersebut kini melayani di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya.
Alat-alat ini merupakan hasil riset dan pengembangan LIPI dengan pendanaan dari Program Kegiatan Pendanaan Difusi Produk Inovasi untuk Penanganan COVID-19 pada Masa Darurat Bencana.
Program tersebut diprakarsai Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/ BRIN).
“Harapan kami, dengan alat-alat ini kita bisa membantu meringankan beban tenaga kesehatan di rumah sakit. Karena dengan begitu disinfeksi ruangan bisa dilakukan oleh mesin,” ujar Agus Haryono, selaku Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI, dalam sambutannya pada hari Rabu 10 Februari 2021 seperti yang dikutip oleh artikel di situs resmi LIPI pada 10 Februari 2021.
Ke depannya ia berharap ada kerja sama antara LIPI, RS Soetomo, dan Universitas Airlangga.
Kerjasama ini tidak hanya terkait dengan hasil penelitian yang sudah diberikan itu saja, tetapi juga kerjasama dalam bidang riset lainnya.
Baca Juga: KAI Lakukan Pemeriksaan GeNose C19 COVID-19 Mulai di Stasiun Gambir
Cita Rosita, selaku direktur pendidikan, profesi, dan penelitian RSUD Dr. Soetomo, menyambut baik bantuan dari LIPI tersebut.
“Kami juga menyambut baik atas riset-riset bersama LIPI ke depannya. Soetomo mempunyai Clinical Inter Unit dan sangat terbuka untuk kerja sama clinical trial untuk monitoring evaluasi,” ujar Cita pada artikel yang sama.
Ia juga menekankan pentingnya peran pihak-pihak seperti Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) dan badan penanggung jawab terkait dalam membuat dan mendesain alat yang memerlukan uji klinis pada manusia, misalnya ventilator.
Peran serta ini diperlukan agar spesifikasi alat yang dihasilkan akan cocok dengan penanganan COVID-19 dan memenuhi kebutuhan minimum.
Sementara itu, Budi Prawara, selaku kepala pusat penelitian elektronika dan telekomunikasi LIPI, menyampaikan harapannya agar kerjasama rumah sakit lainnya dengan LIPI bisa terjalin. ***
