Game Online Potensi Ekspornya Besar, Wamendag Ajak Kembangkan di Indonesia

- 9 Februari 2021, 16:30 WIB
ILUSTRASI rekomendasi HP untuk bermain game online
ILUSTRASI rekomendasi HP untuk bermain game online /PIXABAY/.*/PIXABAY


ZONA BANTEN - Maraknya aplikasi Game Online di internet, permainan game via online yang banyak disukai oleh anak-anak, remaja dan dewasa saat ini, bisa menjadi produk ekspor potensial.

Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga, yang menyebut produk game online merupakan salah satu produk digital yang memiliki potensi besar untuk diekspor.

Namun sayangnya produksinya di Indonesia masih belum optimal dalam mendorong perekonomian dibandingkan negara lain.

Selain itu manurutnya Game online salah satu produk digital yang potensinya luar biasa. Kalau kita berkaca dari negara lain seperti China, Korea Selatan.

Baca Juga: Mantap! Cuitan Elon Musk Tentang Game Cyberpunk Picu Kenaikan Saham & Bikin Founder-nya Jadi Miliarder

Karena itu mereka memproduksi dan mengekspor game online ke mancanegara dan memberikan banyak penghasilan untuk negara masing-masing,” kata Wamendag Jerry.

Hadir saat webinar Research Talk 2021 "Refleksi dan Pemulihan Kinerja Perdagangan Indonesia" yang ditayangkan virtual, hari ini Selasa, 9 Februari 2021.

Wamendag Jerry menyampaikan saat ini Indonesia belum bisa mengkapitalisasi produk-produk digital secara maksimal. Namun Ia menegaskan saatnya Indonesia memulai untuk mengembangkan game online.

“Ini harus dimulai dan salah satu yang bisa dikembangkan adalah game online. Kalau kita berkaca dari negara-negara lain, potensinya luar biasa besar,” kata Wamendag Jerry.

Pada satu kesempatan Wamendag Jerry mengunjungi sebuah pengembang game online yang potensial di Indonesia dan mengatakan bahwa Indonesia memiliki kemungkinan besar untuk mengikuti jejak China dan Korea Selatan dalam mengembangkan game online.

Wamendag mengatakan bahwa game online dapat mendatangkan keuntungan, meskipun produk tersebut dapat diunduh secara gratis melalui gawai masing-masing.

Baca Juga: Main Game dan Kafein Ternyata Bermanfaat? Ini 5 Kebiasaan 'Buruk' yang Ternyata Baik Untukmu

“Mungkin kita download-nya gratis. Tetapi begitu kita mainkan, biasanya beberapa fitur yang ada di game tersebut hanya bisa digunakan kalau kita sudah membayar,” papar Wamendag Jerry.

Jumlahnya mungkin murah, hanya sekitar Rp10.000, lanjut Jerry. Tetapi jika yang main misalnya ada 10 juta orang atau 100 juta orang, tentu jumlahnya menjadi besar.

“Jadi memang ekspor itu bisa dikembangkan dalam suatu produk yang digital,” tukas Wamendag Jerry.

Menurut politisi Partai Golkar itu, ekspor produk digital jauh lebih efisien ketimbang mengekspor produk konvensional seperti migas dan non migas, karena hanya membutuhkan perangkat gawai.

“Ini sesuatu yang bisa kita renungi dan diskusikan bersama. Sebab ke depannya banyak hal yang serba digitalisasi. Ini yang coba kita lihat dan kita dalami,” pungkas Wamendag Jerry.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x