Network
ZONABANTEN.com - Sejak Rabu dini hari, Gunung Merapi mengeluarkan tiga kali awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh 700-1.200 meter ke arah barat daya.
Dalam akun resmi @BPPTKG di Twitter, disampaikan terjadi tiga kali awan panas Guguran Gunung Merapi pada Rabu (20/1/2021) pukul 00.59 WIB, 05.12 WIB dan 05.35 WIB.
Awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo 13-21 mm dan durasi 116-198 detik dan luncuran teramati ke arah Barat Daya dengan jarak 700-1200 m.
Baca Juga: Update H+11 Pencarian Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182: Tim SAR Temukan 324 Human Remain
Selain itu, BPPTKG juga mencatat pada periode pengamatan pukul 00:00-06.00 WIB terjadi 47 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter yang mengarah ke barat daya.
Sebelumnya, pada Selasa (19/1/2021) Gunung Merapi juga mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur lebih jauh yakni 1.800 meter ke barat daya atau arah hulu Kali Krasak - Boyong.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga dengan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya yang meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer. Sedangkan bila terjadi letusan eksplosif, lontaran material dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Baca Juga: Memasuki Awal Tahun 2021 Indonesia Sudah Tertimpa 154 Bencana Alam, Dengan 140 Korban Meninggal
BPPTKG merekomendasikan penambang di alur sungai yang berhulu di Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana III untuk dihentikan. Selain itu, pelaku wisata juga diimbau untuk tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Merapi termasuk pendakian ke puncak Merapi.
Masyarakat juga diimbau untuk waspada terhadap bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.***
