Network
ZONABANTEN.com - Jokowi Minta Libur Akhir Tahun Dikurangi, Pengamat Publik: Ini Buruk bagi Daerah Tujuan Wisata.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta jatah libur akhir tahun dipangkas.
Presiden minta agar libur akhir tahun atau cuti bersama Desember 2020 dikurangi.
Menurut Jokowi, langkah ini dilakukan lantaran kondisi penyebaran virus corona (Covid-19) saat ini mengalami peningkatan tajam.
Baca Juga: Kecelakaan Tol Cipali , Tabrakan Beruntun Renggut Nyawa 10 Orang
Dikutip dari artikle prfmnews.com yang berjudul Libur Akhir Tahun Dikurangi, Pengamat: Bakal Berdampak Buruk Terhadap Perekonomian
Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah menilai, pengurangan libur akhir tahun bakal berdampak buruk terhadap perekonomian, khususnya daerah tujuan wisata.
"Kalau dipangkas (libur) akan menimbulkan masalah, akan berdampak pada perekonomian," kata Trubus saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Minggu 29 November 2020.
Baca Juga: True Beauty: Jadwal Tayang, Sinopsis, Daftar Pemain dan Cameo
Dia mengatakan, pengurangan libur akan berdampak buruk terhadap perekonomian di sektor wisata yang saat ini sudah mulai hidup kembali.
Pasalnya, di masa libur banyak masyarakat dari kota besar yang berbondong-bondong ke daerah tujuan wisata, yang membuat geliat pariwisata dan ekonomi di daerah tersebut tumbuh.
Dia mencontohkan saat libur panjang Maulid Nabi Muhammad akhir Oktober lalu. Menurutnya, pada saat libur panjang tersebut, okupansi hotel naik 40%.
Baca Juga: Wah, Para Lelaki dalam Bahaya! Bila Melihat Ramalan dan Prediksi di Tahun 2021
Selain hotel, UMKM juga dapat hidup dengan adanya libur, karena banyak wisatawan yang membeli buah tangan produk UMKM.
Dengan adanya libur panjang, pendapatan asli daerah (PAD) juga mengalami kenaikan.
"Di libur Maulid Nabi kemarin, ada kenaikan 40% pada hunian hotel, secara langsung mempertahankan kapasitas hotel agar tetap survive," katanya.
Baca Juga: Geger! Ribuan Foto Syur Milik Permaisuri Raja Thailand Bocor ke Publik, Salah Kirim ?
Namun demikian, ia juga menilai bahwa pertimbangan pemerintah untuk memangkas libur akhir tahun adalah hal tepat. Dalam artian, pemerintah fokus mengutamakan keselamatan rakyat.
"Tapi saya lihat pemerintah sekarang ada perhatian terhadap penanganan Covid, jadi seperti berat ke soal Covid. Karena kalau tidak ditangani secara benar, dari ke hari yang ada korban banyak berjatuhan," katanya.
Sebelumnya, menurut SKB 3 Menteri, jumlah libur akhir tahun total ada 11 hari dengan rincian sebagai berikut;
Baca Juga: The Uncanny Counter: Sinopsis, Jadwal, Pemain dan Cameo
Kamis, 24 Desember 2020, Cuti bersama Natal
Jumat, 25 Desember 2020: Libur Nasional Hari Raya Natal
Sabtu, 26 Desember 2020: Libur Sabtu
Minggu, 27 Desember 2020: Libur Minggu
Baca Juga: Link Cek Penerima BPUM, Syarat, Cara Daftar agar Dapat Bantuan Banpres UMKM di eform.bri.co.id/bpum
Senin, 28 Desember 2020: Pengganti Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah
Selasa, 29 Desember 2020: Pengganti Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah
Rabu, 30 Desember 2020: Pengganti Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah
Kamis, 31 Desember 2020: Pengganti Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah
Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini, Senin 30 November 2020, Roy Masih Hidup Sosok Dibalik Fery?
Jumat, 1 Januari 2021: Libur Nasional Tahun Baru 2021 Masehi
Sabtu, 2 Januari 2021: Libur Sabtu
Minggu, 3 Januari 2021: Libur Minggu.
Namun jumlah libur tersebut terancam dipangkas, setelah Presiden Jokowi meminta Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy untuk mengurangi hari libur akhir tahun.
Baca Juga: Buruan! Bisa Online atau WA, Daftar Bantuan Subsidi Token Listrik Gratis PLN Bulan Desember 2020
Dijadwalkan, Presiden Jokowi akan mengambil keputusan perihal cuti bersama akhir tahun pada hari ini Senin 30 November 2020.***(Rian Firmansyah/PRFM News)
