Wah, Daratan Seluas 270,5 Hektare di Sumatera Barat Ini Dulunya Lautan, Sekarang Jadi Permukiman

29 Maret 2024, 15:48 WIB
Potret Lembah Harau di Provinsi Sumatera Barat /Wonderful Indonesia

ZONABANTEN.com – Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang budayanya masih sangat kental. Jika berkunjung ke sini, Anda bisa dengan mudah menemukan bangunan berornamen khas suku Minangkabau yang identik dengan tanduk kerbau.

Selain terkenal berkat makanan tradisionalnya yang mendunia yaitu rendang, Provinsi Sumatera Barat juga memiliki banyak spot wisata yang menarik, salah satunya Lembah Harau. Lembah ini sempat viral karena dinilai mirip dengan Desa Hokage dalam serial Naruto.

Di balik keindahannya yang eksotis, tahukah Anda bahwa Lembah Harau menyimpan sebuah sejarah yang sangat menarik untuk dikulik? Salah satu destinasi favorit wisatawan lokal ini konon merupakan dasar lautan pada awalnya. Hal itu tertulis dalam kitab suku Minangkabau.

Dalam kitab tersebut, Lembah Harau yang berada di Kabupaten Lima Puluh Kota disebut sebagai negeri berair jernih dan memiliki banyak ikan. Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa jenis bebatuan di Lembah Harau adalah breksi dan konglomerat yang umumnya ditemukan di dasar laut.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Alam di Sumatera Barat yang Super Keren, Pencinta Alam Wajib Mampir!

Lebih menariknya, Lembah Harau dikelilingi tebing batu setinggi 100-500 meter yang diperkirakan berusia 40 juta tahun. Selain itu, tebing ini kaya bahan organik yang terbentuk dari sisa-sisa organisme. Fakta-fakta tersebut memperkuat catatan yang tercantum dalam kitab suku Minangkabau.

Luas Lembah Harau mencapai 270,5 hektare. Saat ini, sebagian kawasan Lembah Harau menjadi permukiman dan tempat wisata. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, terbentuknya Lembah Harau berkaitan dengan legenda Putri Sari Banilai.

Saat itu, kedua orang tua Putri Sari Banilai berlayar bersama sang anak yang rencananya akan menikah dengan Bujang Jaro. Putri Sari Banilai berjanji, jika dia mengingkari janjinya, dia akan dikutuk Tuhan menjadi batu. Bujang Jaro pun siap dikutuk menjadi ular naga jika dirinya yang ingkar janji.

Belum sampai di tujuan, kapal yang membawa Putri Sari Banilai dan kedua orang tuanya dihantam ombak besar dan nyaris hanyut. Namun, mereka akhirnya selamat. Rajo Darah Putiah yang saat itu menjadi penguasa Lembah Harau mengizinkan mereka untuk menginap.

Baca Juga: Direkomendasikan New York Times! Inilah Danau Toba, Tempat Wisata di Sumatera Utara yang Memesona

Ayah Putri Sari Banilai yang tidak tahu sang anak telah berjanji pada Bujang Jaro berinisiatif menikahkannya dengan seorang pemuda Lembah Harau bernama Rambun Pade. Mereka memiliki seorang anak yang pada suatu hari mainannya terjatuh ke laut.

Putri Sari Banilai kemudian terjun ke laut tersebut untuk mengambil mainan anaknya. Namun, dia terseret ombak besar dan seketika teringat pada janjinya. Perlahan-lahan kaki sang putri membeku dan sekujur tubuhnya berubah menjadi batu.

Di sekitar Lembah Harau, Anda bisa menemukan sebuah batu berbentuk manusia yang menggendong anak kecil. Batu inilah yang disebut-sebut sebagai sosok Putri Sari Banilai dan anaknya.***

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Tags

Terkini

Terpopuler