Inflasi Ekonomi, Ini 5 Langkah Strategis dari Pemerintah dan Bank Indonesia untuk Menghadapinya

24 Februari 2023, 11:25 WIB
Berikut 5 langkah strategis dalam menghadapi inflasi ekonomi dari pemerintah dan Bank Indonesia /geralt/Pixabay

ZONABANTEN.com - Inflasi ekonomi, ini 5 langkah strategis dari pemerintah dan Bank Indonesia untuk menghadapinya.

Inflasi memiliki cukup banyak dampak bagi perekonomian suatu negara dan bisa menggerus daya beli masyarakat.

Jika kondisi ini membuat daya beli menurun, maka masyarakat akan lebih irit berbelanja. Padahal, motor penggerak ekonomi suatu negara salah satunya ditopang melalui konsumsi masyarakat.

Jika masyarakat mengurangi belanja, otomatis pertumbuhan ekonomi akan bergerak lambat atau stagnan, bahkan bisa lebih rendah.

Inflasi juga berpengaruh dan merugikan konsumen karena gaji atau penghasilan menjadi stagnan, tetapi biaya pengeluaran atau belanja membengkak karena kenaikan harga barang atau jasa yang menjadi kebutuhan utama.

Baca Juga: Polemik Kenaikan Harga Pertalite dan Gas Elpiji Diklaim Dapat Menyebabkan Laju Inflasi

Selain itu, inflasi juga dapat mempengaruhi minat orang menabung di bank. Hal ini disebabkan bunga simpanan tabungan menjadi kecil karena tergerus inflasi.

Pada Senin, 20 Februari 2023, dalam acara High Level Meeting TPIP di Jakarta, pemerintah dan Bank Indonesia menyusun 5 langkah strategis untuk menjaga agar laju Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tetap berada dalam kisaran sasaran 2 - 4 persen sepanjang 2023.

Dikutip dari Antaranews.com, kelima lngkah strtegis tersebut ditempuh dengan melakukan penguatan koordinasi di tingkat pusat dan daerah.

Langkah startegis pertama adalah dengan memperkuat koordinsi kebijakan, untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Langkah strategis kedua, adalah dengan menjaga inflasi komponen volatile food,terutama pada masa Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dalam kisaran 3,0 - 5,0 persen.

Langkah strategis ketiga, dengan memperkuat ketahanan pangan domestik melalui akselerasi implementasi program lumbung pangan,dan perluasan kerjasama antar daerah.

Baca Juga: Jokowi Peringatkan Risiko Inflasi dari Krisis Ukraina

Langkah stategis keempat, adalah dengan memperkuat ketersediaan data pangan untuk mendukung perumusan kebijakan dan pengendalian inflasi.

Terakhir, langkah startegis kelima, adalah dengan memperkuat sinergi komuniikasi,untuk mendukung pengelolaan ekspektasi inflasi masyarakat.

Pada tahun 2022-2024 Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) memperkuat terus sinergi dalam melanjutkan implementasi kebijakan dan program kerja.

Sinergi kebijakan coba ditempuh oleh Pemerintah dan Bank Indonesia,sebagai implementasi berbagai inovasi program untuk menjaga stabilitas pasokan dan kelncaran distribusi.

“Ini merupakan momentum pemulihan ekonomi nasional,dan infllasi yang terjaga diharapkan menjadi pondasi (yang kuat) untuk perekonomian di tahun 2023,” ungkap Airlangga Hartarto, selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler