ZONABANTEN.com – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan disebut layaknya Thanos di film superhero Avengers.
Penyataan Anies Baswedan layaknya Thanos ini disampaikan oleh Juru Bicara Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB), Dira Martamin, Minggu, 18 Desember 2022.
Dalam hal ini, Dira Martamin menyikapi sikap Anies Baswedan yang disebut menyiratkan bahwa pemerintah saat ini anti terhadap kritik.
Baca Juga: Spoiler One Piece 1070 Reddit: Kebangkitan Buah Iblis ‘Sang Manusia Cahaya’ Akan Diungkap
Dira Martamin mengungkapkan "Pernyataan Anies menunjukkan bahwa dia tengah terjangkiti sindrom Thanos. Merasa apa yang dilakukan paling hebat dan paling benar. Sehingga menuding pemerintah antikritik."
"Pemerintah sangat terbuka dengan kritik. Justru pernyataan Anies yang mengeklaim sering mendapatkan kritik yang akhirnya kritik tersebut harus dijawab satu per satu saat menjabat Gubernur DKI Jakarta, menunjukan bahwa dia merasa paling hebat. Padahal apa yang dilakukan Anies sudah lebih dahulu dilakukan pemerintah. Anies terlalu banyak mengeklaim," lanjut Dira.
Baca Juga: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jadi Peserta Pemilu 2024 dengan Nomor Urut 1, Berikut Profilnya
Dira Martamin juga menyinggung pernyataan mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi pernah menanyakan kenapa oposisi saat ini lemah.
Dalam hal ini, Dira mengatakan pemerintah saat ini justru menginnginkan lawan tanding yang seimbang.
Sebelumnya, Eks politisi Partai Demokrat, Ferdinan Hutahaean juga pernah menyebut bahwa Anies Baswedan layaknya Thanos.
“Mungkinkah dalam kisan Avangger ini Anies adalah Thanos?” cuit Ferdinand di akun twitter resminya @FerdinandHaean3 pada 27 September 2022.
Baca Juga: Resmi Diusung Partai Nasdem, Anies Baswedan: Siap Mengemban Amanah
Thanos sendiri adalah penjahat super buku komik yang muncul dalam publikasi Amerika Marvel Comics. Dibuat oleh penulis/artis Jim Starlin, karakter pertama kali muncul di The Invincible Iron Man #55.
Sementara itu, sindrom Thanos merupakan tipe kepribadian yang cenderung toksik, di mana seseorang selalu merasa bahwa dirinya yang paling benar.
Muncul anggapan kalau segala sesuatu bisa berantakan dan kacau saat dirinya tidak ada.***