Walikota Prabumulih Ungkap Rahasia Menekan Laju COVID-19

14 Juli 2020, 14:04 WIB
Walikota Prabumulih, Ridho Yahya saat talk show radio /

ZONABANTEN.com - Pandemi COVID-19  hingga kini belum jua menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Beberapa wilayah di Indonesia, terutama di pulau Sumatera, turut merasakan dampaknya.

Bahkan untuk menekan angka penyebarannya, beberapa kota di propinsi Sumatera Selatan terpaksa memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) lantaran daerah tersebut masuk dalam kategori zona merah.

Salah satu kota yang terdampak pandemi tersebut adalah Kota Prabumulih. Berkat beberapa upaya yang dilakukan Pemkot Prabumulih dalam menangani Covid-19, secara bertahap Prabumulih sukses keluar dari zona merah Covid-19.

Baca Juga: Banjir Bandang Landa Masamba Luwu Utara, Data Terkini 5 orang meninggal, 11 luka-luka

Lantas, upaya apa saja yang dilakukan Pemkot Prabumulih hingga mampu keluar dari “zona merah” ?

Walikota Prabumulih, Ridho Yahya dalam talkshow di salah satu radio di kawasan Angkatan 45 Lorok Pakjo Palembang, Selasa, 14 Juli 2020, mengungkapkan rahasianya.

Menurut Ridho, saat memberlakukan PSBB, ada 3 hal yang membuat kota penghasil nenas ini mampu menekan penyebaran laju COVID-19.

Baca Juga: Cari Es Krim Bermutu Di Malang Jawa Timur? Ya Toko Oen

“Pertama kesadaran warga Prabumulih yang tinggi,” ujar Ridho.

“Masyarakat ingn segera keluar dari pandemi COVID-19,” imbuhnya.

Kedisiplinan petugas di check point PSBB juga punya peran penting. Menurut politisi Partai Golkar ini, selama 24 jam, petugas selalu stand by di posko.

“Ada 17 check point di Prabumulih. Mereka, kami bagi dalam 3 shift dalam 24 jam,” ujar Ridho.

Baca Juga: Update Harga Emas ANTAM Logam Mulia Hari Ini Selasa 14 Juli 2020, Buy Back Rp. 836.000

“Uniknya, warga Prabumulih turut mendukung petugas. Mereka memberikan makanan kepada petugas di check point sebagai bentuk support kepada petugas,” Imbuh Ridho.

Kerjasama atau kesadaran kabupaten/kota tetangga di sekitar Prabumulih, turut andil dalam kunci sukses penerapan PSBB.

“Kesadaran kabupaten/kota tetangga untuk tidak melalui Prabumulih, turut jadi kunci sukses PSBB,” ujar Ridho.

“Memang akibatnya, Prabumulih jadi sepi aktifitas dan seperti kota hantu. Tapi ini berhasil membuat Prabumulih dari zona merah, turun menjadi zona kuning lalu zona hijau,” tegas Ridho.

Baca Juga: Data Sementara Banjir Bandang di Luwu Utara Sulsel, Empat Orang Meninggal, 11 Hilang

Atas keberhasilan ini, Ridho Yahya menyebut ini bukan sukses miliknya, tapi karena kerjasama semua elemen masyarakat.

“Sukses Prabumulih keluar dari zona merah, menuju ke kuning lalu zona hijau, lebih disebabkan oleh kehebatan warga, petugas di check point dan juga kerjasama dari kabupaten/kota tetangga terdekat dari kota Prabumulih,” ujar Ridho.

Lantas, apa rencana Ridho Yahya untuk warga Prabumulih terkait dengan pandemi COVID-19 dan new normal ?

“Saya mengharapkan warga tetap menerapkan protokol kesehatan. Kita pertahankan dengan kondisi ini,” ujar Ridho.

Baca Juga: Update 14 Juli 2020, Jangan Lewatkan Kesempatan Magang Di ANTV

“(Menghadapi pandemi) tidak semudah yang diperkirakan orang. Sangat sulit dan kondisinya sangat berbeda.Kita berangsur-angsur – Insha Allah – kembali ke kehidupan seperti semula,” pungkas Ridho Yahya.

Seperti diketahui, penerapan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan sudah selesai sejak Selasa, 9 Juni 2020. Pemerintah kota setempat memutuskan untuk tidak memperpanjang PSBB yang dimulai sejak 27 Mei lalu.

Wali Kota Prabumulih, Ridho Yahya menyebut PSBB di kota tersebut memang sudah habis masa berlaku dan pihaknya tidak mengajukan perpanjangan PSBB lagi.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler