Potret Seekor Harimau Sumatera Jantan Dilepasliarkan ke Taman Nasional Kerinci Seblat

5 Juni 2022, 13:52 WIB
Potret Seekor Harimau Sumatera Jantan Dilepasliarkan ke Taman Nasional Kerinci Seblat /bksda__jambi

ZONABANTEN.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi melepasliarkan seekor harimau sumatera (panthera tigris sumterae) jenis kelamin jantan berusia sekitar 8-10 tahun.

Untuk diketahui, harimau jantan ini beberapa waktu lalu masuk ke dalam perangkap BKSDA Jambi, kini dilepasliarkan ke habitatnya di zona inti kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Jambi.

Dari keterangan yang diperoleh, harimau tersebut dilepasliarkan langsung oleh Kepala Balai Besar TNKS dan Kepala BKSDA Jambi, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE) bersama Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggunakan helikopter, pada Selasa, 31 Mei 2022 kemarin.

Baca Juga: 5 Juni Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Edukasi tentang Pentingnya Menjaga Lingkungan

Pihak BKSDA Jambi mengonfirmasi, harimau sumatra itu sudah 40 hari berada di tempat pemyelamatan satwa (TPS) Balai KSDA Jambi setelah masuk perangkap.

Harimau mendapatkan perawatan intensif berupa pemberian pakan hidup secara rutin dan terjadwal seperti ayam, kelinci dan kambing dengan total 370,4 kilogram.

Selain itu petugas TPS juga melakukan pengecekan rutin kondisi satwa setiap hari secara visual pada pagi dan sore hari.

Kepala BKSDA Jambi, Rahmad Saleh menjelaskan, alasan TNKS dijadikan sebagai lokasi pelepasliaran harimau sumatera tersebut dipilih dari hasil survey yang dilakukan oleh Balai Besar TNKS bersama dengan Flora Fauna Internasional (FFI).

Baca Juga: Bukan Cuma Leeseo dan Wonyoung IVE, 16 Idol K-Pop Ini Juga Debut di Usia Termuda, Siapa Saja?

Berdasarkan hasil dari survey disimpulkan bahwa, kawasan TNKS merupakan habitat alami penting bagi harimau sumatera dengan luasan mencapai 1,4 juta hektare.

Lebih lanjut, ulas Rahmad, berdasarkan kajian density (perhitungan statistik) data populasinya adalah 0,91/100 kilometer persegi, sehingga jika dikonversi terdapat sekitar 126 individu, sedangkan berdasarkan tangkapan langsung camera trap terdapat 88 individu yang telah teridentifikasi.

Harimau ini sendiri, berhasil diselamatkan oleh BKSDA Jambi, pada 21 April 2022, di Desa Nalo Gedang , Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin.

Harimau sumatera ini diselamatkan dari lokasi yang merupakan penyangga kawasan TNKS , yang merupakan bagian dari ekosistem lanskap Kerinci Seblat.

Baca Juga: Iga Swiatek Raih Gelar French Open Keduanya, Simak Daftar Peraih Juara French Open

"Jadi kegiatan ini merupakan upaya menyelamatkan dan mengembalikan lagi satwa harimau ke habitat yang lebih aman," kata Rahmad Saleh, berdasarkan rilis yang diterima.

Setelah masuk perangkap, harimau dengan berat badan 110 kilogram dan panjang keseluruhan 217 sentimeter dirawat di TPS BKSDA Jambi di Desa Mendalo Darat, Jaluko, Muaro Jambi.

Harimau sumatra jantan ini memiliki panjang taring atas 6,2 Cm dan panjang taring bawah 3,5 Cm tersebut.

Rahmad Saleh berujar, selama perawatan, harimau diberi vitamin, antibiotik, dan antiparasitic, serta dilakukan pengambilan sampel darah, feses, serta rambut untuk pemeriksaan laboratorium.

"Harimau dinyatakan sehat, dan (berdasarkan) hasil analisis fisik usia diperkirakan 8-10 tahun."

Baca Juga: Netizen Korea Mendata Banyaknya Girl Grup Baru Yang Debut Selama Hiatus Lama Blackpink!

Kata Rahmad, pelepasliaran satwa ini menjadi salah satu langkah aktif pemerintah dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati yang merupakan kekayaan Bangsa Indonesia.

"Kami mengajak semua pihak berpartisipasi dan berperan aktif dalam upaya menjaga keanekaragaman hayati."

"Selanjutnya kami mengimbau bagi masyarakat yang berkegiatan di wilayah yang merupakan habitat satwa liar agar berhati-hati dan melaporkan kepada petugas jika menjumpai aktivitas satwa liar yang membahayakan melalui call center Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) atau pun Balai Taman Nasional."

"Demikian juga, jika ditemui adanya aktivitas masyarakat yang membahayakan satwa liar," katanya.

Sebagai informasi, Badan Konservasi Dunia The International Union for Conservation of Nature (IUCN) telah memasukkan harimau sumatera ke dalam status satwa kritis yang terancam punah (critically endangered).

Baca Juga: Berikut Adalah Idola pria yang Paling Banyak Dicari di Melon Music Award Pada Tahun 2022, BTS Nomer 2!

Artinya, populasi satwa liar ini sudah sangat terancam punah atau telah menghadapi risiko kepunahan yang tinggi dalam waktu dekat.

Sedangkan Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) mengategorikan harimau ke dalam Apendix 1.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyelamatan sampai dengan pengembalian harimau sumatera ke habitatnya kembali.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: BKSDA Jambi

Tags

Terkini

Terpopuler