Tim Psikologi dengan Tugas Menangani Trauma Healing Pengungsi Kariuw Dikirim Polda Maluku

29 Januari 2022, 15:49 WIB
Irjen Pol. Drs. H. Lotharia Latif, S.H., M.Hum /Humas/Tribratanewsntt

ZONABANTEN.com – Kepolisian Daerah Maluku yang ada di Negeri Aboru, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah telah mengirim personel tim psikologi.

Pengiriman personel tim psikologi ini bertujuan untuk melakuka  trauma healing masyarakat yang ada di Negeri Aboru.

"Kami memulihkan kondisi psikis masyarakat yang keluar dan trauma. Hari ini tim kami dari Polda psikologi untuk trauma healing sudah berangkat ke sana," kata Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif kepada wartawan, di Mapolda, Jumat 28 Januari 2022.

Polda menyatakan tim psikologi telah dikirim menemui para pengungsi, Jumat kemarin.

Baca Juga: Update Covid-19: Moderna Tidak Mau Kalah! Kini Kembangkan Vaksin Khusus Delta dan Omicron

Tim psikologi ini dikirim sebagai cara untuk memulihkan kondisi psikis masyarakat yang keluar dari kampungnya akibat konflik yang terjadi pada Rabu 26 Januari 2022.

Menurut pihak Polda Maluku, selain memulihkan trauma yang dialami, tim psikologi yang berangkat juga akan memberikan penguatan mental kepada masyarakat termasuk anak-anak.

"Tim ini juga memberikan penguatan mental terhadap masyarakat, anak-anak dan siapapun yang membutuhkan," sebutnya.

Kapolda Maluku juga menginformasikan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan mengirimkan tim kesehatan.

Baca Juga: Tolak Permintaan Lepas Masker, Irene Red Velvet Tuai Pujian dari Warganet

"Kami sama-sama ke sana, karena pasti di tempat-tempat yang massal seperti itu akan rawan penyakit dan sebagainya," ujar Kapolda Maluku.

"Kita juga akan dorong apa yang kita miliki yang bisa membawa manfaat bagi mereka seperti obat-obatan, vitamin dan sebagainya untuk kita laksanakan di sana," lanjutnya.

Disamping itu, Kapolda menyatakan dengan tegas konflik Kariuw-Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, bukan karena persoalan SARA.

"Saya tegaskan kasus ini tidak ada kaitan sama sekali dengan isu-isu SARA dan agama, tapi ini murni persoalan pertama asalnya karena masalah konflik tapal batas sehingga menimbulkan perselisihan," tandasnya.

Baca Juga: Inggris Rilis Obat Antivirus COVID-19 Pfizer Mulai Februari 2022

Ia berharap jangan lagi ada kerusakan-kerusakan atau anasir-anasir lain yang bisa memperkeruh situasi disana.

Bila terjadi, pihaknya tidak segan-segan akan menindak tegas dengan segala tahapan yang dilaksanakan, baik lewat peringatan maupun tindakan tegas terukur.

"Kami berharap jangan terulang lagi karena ini semua sangat merugikan kita sebagai anak bangsa dan negara. Kita sepakat negara berdasarkan hukum negara pancasila, bukan negara agama," tutupnya.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler