Kurangi Impor LPG 80 Trilyun, Presiden Jokowi: Bangun Proyek Hilirisasi Batubara Jadi Pengganti LPG

26 Januari 2022, 08:33 WIB
Presiden Jokowi/Kominfo /

ZONABANTEN.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi memulai pembangunan (groundbreaking) proyek hilirisasi batubara menjadi produk dimetil eter (DME) untuk menggantikan Liquid Petroleum Gas (LPG) di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan pada hari Senin tanggal 24 Januari 2022.

“Alhamdulillah hari ini meskipun dalam jangka waktu yang panjang belum bisa dimulai, hari ini bisa kita mulai groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi DME,” kata Presiden Jokowi di Muara Enim, Sumatera Selatan.

Dengan adanya proyek hilirisasi batu bara menjadi DME yang dapat menggantikan LPG, diharapkan Indonesia mampu mengurangi penggunaan LPG yang setiap tahun harus diimpor dengan nilai impor mencapai Rp80 triliun.

Baca Juga: Tinjau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Putri Cempo, Menteri ESDM: 2 Mega Watt (MW) Diusahakan April 2022

Nilai impor yang mencapai Rp80 triliun tersebut dari seluruh kebutuhan masyarakat sebesar Rp100 triliun. Sedangkan untuk bisa dikonsumsi masyarakat, pemerintah harus menyalurkan subsidi hingga Rp60-70 triliun.

“Apakah ini mau kita teruskan? impor terus?” ujar Jokowi.

Presiden mengatakan dirinya sudah berkali-kali menyampaikan pentingnya proyek hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam agar Indonesia mampu mengurangi memenuhi kebutuhan LPG dan mengurangi impor.

“Kita memiliki bahan bakunya, raw material-nya, yaitu batu bara yang diubah menjadi DME, hampir mirip dengan LPG. Tadi saya sudah melihat bagaimana api dari DME untuk masak, api dari LPG untuk masak, sama saja,” ujarnya.

Baca Juga: INFO LOKER! PT Kimia Farma Diagnostika, Gaji Terjamin Kerja Nyaman Cek Disini untuk Temukan Link Pendaftaran

Oleh sebab itu Presiden Jokowi sangat mendorong agar program hilirisasi sumber daya alam di dalam negeri agar dapat menghasilkan produk bernilai tambah yang mampu menggantikan bahan setengah jadi atau barang jadi yang diimpor dari luar negeri.

“Kalau ini dilakukan, ini saja, yang di Bukit Asam yang kerja sama dengan Pertamina dan Air Product ini, bisa mengurangi subsidi dari APBN itu Rp7 triliun,” jelas Presiden.

Presiden Jokowi mengharapkan jika impor ini terus dikurangi maka neraca transaksi berjalan akan terus membaik karena adanya proyek hilirisasi batu bara yang diharapkan dapat mengurangi impor gas.

Baca Juga: ENHYPEN Kembali Debut di Top 20 Chart Billboard 200 Melalui Album Terbaru!

“Ini yang terus kita kejar. Selain bisa memperbaiki neraca perdagangan kita karena tidak impor, memperbaiki neraca transaksi berjalan kita juga karena tidak impor,” ujar Jokowi.

Turut hadir dalam acara "groundbreaking" proyek hilirisasi batu bara menjadi DME di Muara Enim, antara lain, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, dan para pejabat serta dunia usaha terkait.

Selepas acar Groundbreaking, Presiden Jokowi menuju Pasar Baru Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, untuk menyerahkan bantuan langsung tunai bagi para pedagang Pasar Baru Tanjung Enim.*** 

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler