ZONABANTEN.com – Sebuah video menjadi viral setelah memperlihatkan 1 oknum TNI yang sedang berkelahi dengan 2 orang polisi. Diketahui kejadian tersebut terjadi di Kota Ambon, Maluku.
Video adu jotos 1 oknum TNI dan 2 oknum polisi ini, tersebar luas di platform Whatsapp, Telegram, hingga TikTok.
Dalam video tersebut juga terlihat seorang pria yang mencoba menenangkan 1 oknum TNI dan 2 oknum polisi itu.
Perkelahian tersebut terjadi pada Rabu, 24 November 2021, pukul 18.30 WIB, di dekat pos Lalulintas Mutiara, Kelurahan Amantelu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Baca Juga: Begini Cara Minum Air Putih yang Benar, Jangan Sampai Sia-sia
Dikutip dari Portal Maluku, dalam perkelahian tersebut melibatkan oknum anggota Provost TNI Kodam XVI Pattimura dan oknum Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Ambon.
Identitas kedua oknum polisi yang berkelahi, diketahui bernama Bripka Novie Sarioa (37 tahun) dan Bripka Zulkarnain Lou (35 tahun).
Kejadian perkelahian ini, terjadi karena seseorang dengan kendaraan roda dua KLX, melintas di depan pos Lalulintas Mutiara tanpa Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB).
Lalu kedua polisi tersebut langsung memberhentikan kendaraan yang diketahui milik anggota TNI itu. Kedua polisi juga menanyakan kelengkapan SIM dan STNK sang pengendara.
Baca Juga: 10 Cara Menjaga Kesehatan Mata Secara Alami, Mudah, dan Murah
Namun, pengendara tersebut tak dapat menunjukkan kelengkapan SIM dan STNKnya. Sehingga, kedua oknum polisi menyeretnya langsung ke Pos Lalulintas Mutiara.
Karena merasa tak terima dengan perilaku kedua polisi terhadapnya, pemilik kendaraan itu kemudian menelpon seseorang.
Setelah beberapa saat, datanglah sosok pria yang diduga ditelfon oleh pemilik kendaraan tersebut, dan seketika langsung memukul kedua polisi.
M. Roem Ohoirat, selaku Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol, membenarkan kejadian tersebut.
Baca Juga: Cara Memutihkan Kulit Alami Cepat, Murah, dan Mudah
Roem Ohoirat juga menuturkan, jika 2 oknum polisi dan 1 TNI, saat ini sudah menempuh jalur damai.
“Diantara mereka (oknum polisi dan tentara) sudah saling memaafkan. Namun, terkait adanya pelanggaran terhadap mereka, masih dalam tahap pemeriksaan,” ujarnya. ***