Kota Batu Diterjang Banjir Bandang, Berikut Rekomendasi BNPB

7 November 2021, 11:29 WIB
Banjir bandang yang terjadi, memutus jalan di desa Bulu Kerto, Kota Batu, Jawa Timur /BNPB

ZONABANTEN.com -  Banjir bandang yang melanda Kota Batu, Jawa Timur, pada Kamis 4 November 2021, diperkirakan tidak sekedar karena faktor cuaca. 

Dalam survey bersama menggunakan helikopter yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Walikota Batu dan jajaran Forkompimda pada hari Sabtu 6 November 2021, diketahui adanya titik-titik longsor di sepanjang tebing alur lembah sungai di wilayah hulu.

Melihat data hasil survey udara dan analisis sementara banjir bandang di Kota Batu, maka BNPB memberikan beberapa rekomendasi.

BNPB mengingatkan kembali adanya fenomena La Nina hingga Februari 2022.

Baca Juga: Seperti Merawat Bayi, Ini Cerita Raffi Ahmad Kelola RANS Cilegon FC, Nagita Slavina sampai Kena Omel!

Fenomena tersebut menurut BMKG bisa memicu terjadinya peningkatan frekuensi dan intensitas curah hujan dari 20% hingga 70%.

Kedua, mengingat masih banyak terlihat pohon-pohon tumbang di lokasi bekas longsoran di hulu, diperlukan adanya giat susur sungai dengan instansi yang berpengalaman seperti TNI, Polri, Basarnas.

Sebab hal itu menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan guna melihat di mana saja titik-titik potensi sumbatan atau bendung alam di wilayah hulu.

Kegiatan susur sungai ini harus diikuti dengan pembersihan sisa-sisa pohon tumbang di wilayah hulu, sebab hal itu masih berpotensi menghambat atau membendung aliran.

Baca Juga: Tanggapi Kasus Pengaturan Skor, Perwakilan Suporter: Kita Lebih Percaya Polisi Ketimbang PSSI!

BNPB juga merekomendasikan agar wilayah lereng tebing atau kawasan kebun semusim lainnya ditanami dengan jenis vegetasi yang keras dan berakar kuat. Sehingga dapat mengikat tanah dan mencegah terjadinya longsoran.

Selain itu, BNPB juga merekomendasikan agar pemanfaatan lereng jalur lembah sungai untuk perkebunan semusim sebaiknya dapat dihindari. Dalam hal ini, pemerintah Kota Batu bisa mengacu kepada aturan penggunaan lahan sepanjang sempadan sungai.

Lereng terjal dengan tingkat kemiringan hingga 30 derajat sebaiknya ditanami vetiver, yakni jenis tumbuhan yang memiliki akar kuat dan dapat mengikat tanah.

Baca Juga: 33 Perawat Indonesia Diberangkatkan ke Belanda, Ikuti Program Peningkatan Kapasitas Perawat Indonesia

Rekomendasi yang terakhir adalah kesiapsiagaan masyarakat harus ditingkatkan, khususnya saat terjadi hujan deras. BNPB selalu menyampaikan bahwa jika terjadi kondisi hujan sangat deras secara menerus selama 1 jam, jarak pandang terbatas hanya 30 m, maka masyarakat yang tinggal di sekitar lereng tebing dan di daerah rendah sepanjang aliran sungai agar evakuasi sementara ke tempat yang lebih aman.

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler