Bertemu Scott Morrison, Jokowi Rencanakan 3 Agenda Kerja Sama dengan Australia

31 Oktober 2021, 09:54 WIB
Presiden RI, Ir. Joko Widodo Bersama Perdana Menteri Australia, Scott Morrison /Instagram/@jokowi

ZONABANTEN.com - Presiden RI, Ir. Joko Widodo menyampaikan pidatonya pada sesi KTT G20.

Membahas perihal ekonomi dan kesehatan global di La Nuvola, Roma, Italia, pada Sabtu, 30 Oktober 2021.

Dalam pidatonya, Jokowi mengajak semua negara untuk memperkuat arsitektur kesehatan global.

Baca Juga: Jordi Amat, Pemain Spanyol Ingin Bela Timnas Indonesia, Ini Profil Lengkapnya!

Selain itu, Jokowi mengawali agenda kerjanya di Roma, Italia pada Sabtu, 30 Oktober 2021.

Mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison.

Pertemuan berlangsung di Hotel Splendide Royal, Roma, Italia.

Kedua pemimpin membahas mengenai pengakuan sertifikat vaksinasi, ekonomi hijau dan transisi energi, serta isu perubahan iklim.

Baca Juga: Perusahaan Rintisan Jepang Berhasil Kembangkan Motor Terbang, Harga Capai 9,6 Miliar Rupiah

Saat ini, kondisi COVID-19 di Indonesia sudah sangat membaik. Positivity rate di Indonesia sudah di bawah 1 persen, dan lebih 185 juta vaksin telah disuntikkan.

Walaupun begitu, masih sangat penting untuk menjaga protokol kesehatan.

Penanganan COVID-19 yang membaik tersebut membuka ruang bagi dua negara untuk mengawali pemulihan ekonomi, termasuk di sektor pariwisata.

Presiden mengusulkan pembentukan vaccinated travel lane (VTL) antara Indonesia dan Australia dan kerja sama saling pengakuan sertifikat vaksin.

Baca Juga: 4 Film Asia yang Wajib Ditonton Rekomendasi dari Jaemin NCT Dream, Salah Satunya Bikin Doi Nangis!

"Saya paham dua menteri luar negeri sudah mulai mengomunikasikan kemungkinan kerja sama itu. Mudah-mudahan VTL dan pengakuan sertifikat vaksin dapat segera diselesaikan. Saya yakin ini akan mendorong percepatan pemulihan ekonomi, tentu dengan aman," ujar presiden.

Indonesia dan Australia juga diharapkan dapat terus melakukan kerja sama pembangunan ekonomi hijau dan transisi energi.

"Oleh karena itu, saya sambut baik Joint Statement on Cooperation on the Green Economy and Energy Transition. Kerja sama yang termuat dalam joint statement ini sejalan dengan semangat presidensi G20 Indonesia di tahun 2022," ujar presiden.

Baca Juga: Akrab Seperti Unnie-Dongsaeng, Song Hye Kyo Kirimkan Hadiah Manis Untuk Song Yoon Ah

Sementara teknologi dengan harga terjangkau dan investasi memegang peran penting bagi keberhasilan transformasi ekonomi.

Di masa presidensi Indonesia, Presiden ingin mendorong sejumlah kerja sama konkret di beberapa sektor utama.

Yaitu digital, transisi energi, dan inklusi keuangan. Di sektor digital, Presiden ingin memastikan transisi digital yang inklusif bagi pertumbuhan dan pembangunan.

Baca Juga: Lindungi Hak-Hak Perempuan, Menteri Pemberdayaan Perempuan Tegaskan Aturan CEDAW di Indonesia

Di sektor transisi energi, G20 harus bisa memastikan ketersediaan teknologi rendah karbon dengan harga terjangkau, sehingga transisi energi dapat dilakukan semua negara.

Sementara di sektor inklusi keuangan, secara khusus Presiden menekankan soal UMKM dan perempuan.

"Saya harap dukungan kuat Australia bagi ketiga usulan Indonesia tersebut. Saya juga berharap untuk dapat menyambut Yang Mulia secara pribadi tahun depan saat KTT kami di Bali, tanggal 30-31 Oktober 2022," ujar presiden.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler