Utang Luar Negeri Indonesia Bengkak Jadi USD 423,5 Miliar Per Agustus 2021, Bank Indonesia Beri Penjelasan

16 Oktober 2021, 20:31 WIB
Ilustrasi Dolar /pexels @karolina grabowska

ZONABANTEN.com – Posisi utang luar negeri atau ULN Indonesia terhitung per akhir Agustus 2021 meningkat jadi USD 423,5 Miliar atau setara dengan Rp 5.971,3 triliun menurut catatan laporan dari Bank Indonesia.

Posisi utang luar negeri Indonesia ini naik sebesar 1,88% jika dibandingkan dengan utang luar negeri Indonesia pada akhir Juli 2021 lalu yang berjumlah sebesar USD 415,7 Miliar.

Dilansir dari keterangan tertulis Bank Indonesia pada Jumat, 15 Oktober 2021, Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Muhammad Nur, mengungkapkan bahwa posisi utang luar negeri Indonesia Agustus 2021 tumbuh 2,7% secara year on year.

Baca Juga: Suntikan Kedua Vaksin COVID-19 J&J Mendapat Persetujuan Para Ahli

Pertumbuhan utang luar negeri Indonesia ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 1,7% year on year.

Perkembangan utang luar negeri Indonesia ini terutama disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral).

Posisi ULN Indonesia di bulan Agustus 2021 sebesar 207,5 miliar dolar AS atau tumbuh 3,7% (yoy), sedikit meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya 3,5% (yoy).

Baca Juga: Update Covid-19 di DKI Jakarta, Sabtu 16 Oktober 2021, Kasus Positif Harian 154, Sembuh 220 Orang

Perkembangan ULN tersebut disebabkan oleh masuknya arus modal investor asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN) seiring berkembangnya sentimen positif kinerja pengelolaan SBN domestik.

Sementara itu, posisi ULN Pemerintah dalam bentuk pinjaman tercatat mengalami penurunan seiring pelunasan pinjaman yang jatuh tempo sebagai upaya untuk mengelola ULN.

Pemerintah terus berkomitmen mengelola ULN Pemerintah secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas, yang antara lain mencakup sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (17,8% dari total ULN Pemerintah), sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (17,2%), sektor jasa pendidikan (16,4%), sektor konstruksi (15,4%), serta sektor jasa keuangan dan asuransi (12,5%).

Baca Juga: Spurs Tampil Tidak Konsisten, Nuno: Kami Memiliki Masalah Besar Setelah Jeda Internasional

Posisi ULN Pemerintah aman karena hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN Pemerintah.

Posisi ULN Bank Sentral pada bulan Agustus 2021 mengalami peningkatan sebesar 6,3 miliar dolar AS menjadi 9,2 miliar dolar AS. Peningkatan ini berasal dari alokasi Special Drawing Rights (SDR) yang didistribusikan oleh IMF pada Agustus 2021 kepada seluruh negara anggota, termasuk Indonesia, secara proporsional sesuai kuota masing-masing.

Hal itu ditujukan untuk mendukung ketahanan dan stabilitas ekonomi global dalam menghadapi dampak pandemi COVID-19, membangun kepercayaan pelaku ekonomi, dan memperkuat cadangan devisa global dalam jangka panjang.

Baca Juga: Lakukan Hal Ini untuk Menjaga Kehamilan Agar Terhindar dari Keguguran Menurut Dokter Zaidul Akbar!

Neraca perdagangan barang Indonesia September 2021 kembali mencatat surplus menyebutkan jumlah surplus neraca dagang pada September sebesar USD 4,37 Miliar.

Surplus neraca dagang ini turun dari sebelumnya yang sebesar USD 4,74 Miliar pada bulan sebelumnya.

Kepala BPS Margo Yuwono menyebutkan bahwa surplus September 2021 disebabkan oleh nilai ekspor Indonesia yang lebih besar daripada nilai impor.

Baca Juga: Ustadz Hanan Attaki Jelaskan Amalan Sederhana Namun Memiliki Keutamaan Sangat Besar!

Human ekspor Indonesia pada September 2021 tercatat USD 20,6 Miliar, dan nilai impor sebesar USD 16,23 Miliar.

Komoditas yang menyumbang surplus terbesar Indonesia datang dari komoditas non minyak dan gas atau non migas, di antaranya yaitu bahan bakar nikel, lemak nabati, serta besi dan baja.

ULN Indonesia pada Agustus 2021 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 37,2%, meningkat dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 36,6%.

Baca Juga: Muak Lihat Lionel Messi Menang Ballon d’Or, Patrice Evra Jagokan 2 Pemain Chelsea

Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 88,5% dari total ULN.

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: bi.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler