PBNU: Vaksin Sinovac dan AstraZeneca Aman, Jadi Masyarakat Tidak Perlu Takut Divaksin

25 Maret 2021, 10:07 WIB
Presiden Joko Widodo tinjau pelaksanaan vaksinasi massal di Kantor Camat Kao, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, pada Rabu, 24 Maret 2021. (Setpres) /

ZONABANTEN.com - Untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, salah satu upaya pencegahannya selain prokes adalah dengan mengikuti program vaksinasi.

Untuk lebih meyakinkan masyarakat bahwa vaksin aman digunakan, maka Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengharapkan semua masyarakat Indonesia bersedia mengikuti program vaksinasi Covid-19.

Dalam rilis yang diterima di Jakarta pada hari Kamis, Ketua PBNU KH Marsudi Syuhud, menyampaikan bahwa vaksin bukan untuk kepentingan satu atau dua orang, tapi seluruh rakyat Indonesia.

Baca Juga: Kurs Rupiah terhadap Dolar, 25 Maret 2021: Hari Gajian, Rupian Menawan

"Maka kita harapkan semua bangsa Indonesia mau pakai vaksin, karena tidak ada pilihan, tentunya kita pakai vaksin yang ada. Vaksin yang ada itu suatu keharusan bagi bangsa kita untuk vaksinasi. Karena kalau satu vaksin, satu tidak, nanti tidak akan terjadi herd immunity," kata Marsudi.

Selain itu Marsudi mengatakan Indonesia saat ini menggunakan vaksin Sinovac dan AstraZeneca. Bahkan dia menegaskan bahwa kedua vaksin tersebut aman dan sama baiknya. Karena itu, para kiai NU bersedia divaksin.

"Karena dua-duanya boleh dipakai, maka dipakai oleh para kiai. Fatwa MUI boleh, fatwa NU juga boleh," katanya.

Baca Juga: Menangis! dr Richard Lee Tunjukan Bukti Adik Sepupu Kartika Putri Ingin Jebak Dirinya, Tuduh Main Perempuan?

Menurut dia dalam kondisi saat ini manusia tidak bisa hidup masing-masing, oleh karena itu imunitas menjadi sangat penting agar masyarakat terlindungi dari risiko Covid-19.

"Salah satu cara meningkatkan imunitas, ya melalui vaksin," ucapnya.

Marsudi menambahkan bahwa khusus untuk warga pondok pesantren yang setiap hari berinteraksi satu sama lain, warga pondok pesantren adalah salah satu unsur masyarakat yang harus mendapatkan vaksin dan dia bersyukur ketika pemerintah melaksanakan vaksinasi kepada para kiai.

Baca Juga: Jadwal acara ANTV Kamis 25 Maret 2021, Saksikan Kelanjutan Gopi, Uttaran, Kulfi

Sedangkan Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini mengatakan bahwa vaksinasi memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam agama.

"Vaksinasi ini masuk dalam kategori hifdzun nafs atau upaya menjaga jiwa yang menjadi salah satu prinsip mendasar dari ajaran Islam," kata Helmy.

Untuk itu bagi PBNU masyarakat yang telah divaksin merupakan pahlawan kemanusiaan yang telah berpartisipasi dalam konteks mencegah dan menekan penyebaran virus COVID-19.

Baca Juga: Innalillahi, Pagi Ini Prof Jimly Sampaikan Kabar Duka, Mantan Mendagri Syarwan Hamid Meninggal Dunia

"Siapapun yang mau menjadi relawan dalam program vaksinasi, mereka lah yang disebut pahlawan kemanusiaan," kata dia.

Selain itu saat menyinggung polemik halal atau haram vaksin AstraZeneca. Helmy mengatakan, dalam kondisi darurat vaksin AstraZeneca bukan saja boleh digunakan tapi wajib.

"Ini tentu berdasarkan kajian ilmiah dari para ulama. Lembaga Bathsul Masail PWNU Jatim telah melakukan kajian yang menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca suci dan halal, bahkan para ulama NU di Jawa Timur sudah melakukan vaksinasi menggunakan AstraZeneca," ujar Helmy.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler