ZONA BANTEN - Pemprov Jawa Barat akan mendorong akselerasi pesantren-pesantren di Jawa Barat untuk memperkuat satu kecabangan keahlian seni Islam mereka.
Salah satu cabang seni tersebut yaitu seni lukis dan seni kaligrafi Islam.
Seni Islam atau Islamic Art tidak terbatas pada satu tempat, waktu, medium, atau bahkan satu agama.
Seni ini berkembang selama 1400 tahun dan sudah digunakan pada berbagai medium.
Baca Juga: Didampingi 13 Ahli Hukum AHY Gugat Penggerak KLB Deli Serdang
Beberapa medium tersebut diantaranya, arsitektur, kaligrafi, lukisan, kaca, keramik, tekstil, dan masih banyak lainnya.
Walaupun untuk seni yang terkait erat dengan agama Islam jarang ditemukan penggambaran manusia, penggambaran tersebut masih ada pada seni yang lebih sekuler.
Pembatasan terhadap penggambaran manusia itu didasari atas larangan penggambaran manusia dalam rangka penyembahan.
Seni Islam ini berkembang dari berbagai sumber, diantaranya:
Romawi, seni Kristen awal, dan gaya seni Byzantine;
Baca Juga: Pertama Kali, Nilai Satuan Biaya Dana BOS Bervariasi Sesuai Karakteristik Daerah
Seni Sassanian dari Persia sebelum masuknya Islam;
Asia tengah yang dibawa oleh orang-orang nomadik; dan
Pengaruh Cina yang terlihat pada lukisan, pembuatan pot, dan tekstil Islam.
Sementara itu, berdasarkan Sheila S. Blair dalam bukunya The art and architecture of Islam, seni kaligrafi Islam ini termasuk kaligrafi Arab, Persia, Ottoman, dan India.
Dalam bahasa Arab, kaligrafi ini disebut ‘Khatt’ (خط) kata ini berarti garis, desain, dan konstruksi.
Baca Juga: Update Covid-19 di Indonesia per Jumat 12 Maret 2021, Kasus Positif Bertambah 6.412
Menurut Ridwan Kamil, selaku gubernur Jawa Barat, dalam akun @ridwankamil, pasar dari hasil karya jenis seni ini sangat besar hingga kini.
Apalagi mengingat seni lukis dan kaligrafi ini juga bisa diaplikasikan pada berbagai hal.
Mulai dari dinding masjid, piring keramik, lukisan dinding, jam dinding dan lain sebagainya.
Pesantren Hibbatussa'diyyah Cianjur dan Pesantren Lemka Sukabumi adalah contoh pesantren inspiratif yang mengembangkan seni yang makin langka ini.***