Maulid Nabi 1442 H: Sejarah, Dalil Perayaan Maulid, serta Tradisi perayaannya di Beberapa Daerah

- 29 Oktober 2020, 09:02 WIB
Maulid Nabi 1442 H: Sejarah, Dalil serta Tradisi perayaannya di Beberapa daerah
Maulid Nabi 1442 H: Sejarah, Dalil serta Tradisi perayaannya di Beberapa daerah /

ZONABANTEN.com –Bulan Rabiul Awal atau yang biasa disebut sebagai bulan Maulud atau Maulid Nabi ini dirayakan oleh umat Islam sebagai peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Maulid Nabi, awal bulan maulid pada tahun 1442 Hijriah atau di tahun 2020 ini dimulai pada tanggal 18 Oktober ahad malam, berdasarkan hasil pengamatan sebagian perukyah Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang menangkap adanya hilal pada Sabtu petang 29 Shafar 1442 H, seperti yang dilansir dari Islam.nu.

Tradisi memperingati hari kelahiran nabi Muhammad SAW, biasanya umat Islam merayakan Maulid Nabi dari awal bulan hingga akhir bulan, atau bahkan ada yang lebih dari itu meskipun Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada 12 tanggal Rabiul Awal tahun 570 M di Makkah.

Baca Juga: Wah, Baru Tau! Bukan Cuma Terima Bantuan, Ternyata Peserta PKH ada Kewajibannya Juga

Ahli Tafsir Al-Qur’an Prof Quraish Shihab Mengungkapkan Maulid Nabi yang dirayakan secara meriah baru dilaksanakan pada Zaman dinasti Abbasiyah, pada masa kekhalifahan Al-Hakim Billah.

Kiai Said juga menjelaskan bahwa Maulid Nabi ini adalah sunah taqririyyah yaitu perkataan, perbuatan yang tidak dilakukan nabi, tetapi dibenarkan oleh Rasulullah SAW.

Sementara dalil tentang perayaan Maulid Nabi, ada beberapa dalil syar’I peringatan Maulid dari Al-Qur’an dan Hadits.

Baca Juga: Dibuka Lagi Lowongan Kerja Sebagai Content Creator ZONABANTEN.com

Diantaranya adalah firman Allah dalam QS Yunus ayat 58 "Katakanlah, dengan anugerah Allah dan rahmatNya (Nabi Muhammad Saw) hendaklah mereka menyambut dengan senang gembira."

Berdasarkan firman Allah SWT pada surat Yunus ayat 58 tersebut, bergembira dengan dengan adanya Nabi Muhammad SAW ini dianjurkan menurut Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani.

Diceritakan dalam kitab Fathul Bari karangan al- Hafidz Ibnu Hajar al-Asqolani, Abu Lahab mendapatkan keringanan siksa tiap hari senin karena dia gembira atas kelahiran Rasulullah.

Baca Juga: Mau Dapat BLT BPUM UMKM Rp 2,4 juta ? Daftar Via Link Ini, Super Mudah

Luar biasanya, hal Ini membuktikan manfaat yang sangat besar yang diberikan dengan bergembira atas kelahiran Rasulullah, tak hanya umat muslim, bahkan orang kafir pun dapat merasakannya, Masya Allah.

Dalam memperingati bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW ini, perayaan Maulid Nabi yang yang digelar oleh sejumlah daerah memiliki keunikan dan adat istiadatnya masing-masing.

Seperti Masyarakat Madura yang memiliki tradisi Muludhen, Masyarakat Minang memiliki tradisi Bungo Lado.

Baca Juga: Tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW di Berbagai Negara, Termasuk di Negara Presiden Erdogan

Sementara warga Kudus mempunyai tradisi yang disebut Kirab Ampyang. Dan, sebagian masyarakat lain menggunakan tradisi Grebeg Maulud.

Perayaan yang dilakukan biasanya seperti pembacaan Barzanji atau riwayat hidup Nabi, ceramah keagamaan, hingga perlombaan-perlombaan yang berbau keagamaan. seperti lomba baca Al-Qur'an, lomba shalawat, dan lain sebagainya.***

 

Editor: Bondan

Sumber: islam.nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x