Terlebih lagi, sebagai seorang lelaki, seharusnya pada jam-jam tersebut dia sedang sibuk bekerja mencari nafkah.
Begitu melihat lelaki tersebut, Rasulullah kemudian menghampirinya seraya bertanya kepadanya: “Hai Abu Usamah, mengapa engkau duduk termenung seperti itu?. Mengapa engkau masih berada di sini?. Saat ini kan bukan waktu shalat?” Abu Usamah menjawab: “Kesusahan sedang menimpa diriku yaa Rasulullah, sehingga aku berbuat begini”.
Ma'asyiral jamaati fii shalatil Jum'ah rahimakumullah
Memang, sepanjang hidupnya, manusia selalu berhadapan dengan berbagai kesulitan dan kesusahan.
Sejak lahir hingga akhir hayat, kesulitan dan kesusahan akan selalu ada dan menimpa manusia secara bergantian.
Ini adalah bagian dari kodrat manusia yang telah ditakdirkan oleh Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya:
لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِى كَبَدٍ
“Sesungguhnya telah Kami ciptakan manusia itu, berada dalam susah payah”(QS. Al-Balad ayat 4).
Kemudian dalam ayat lain Allah SWT mengatakan:
إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ خُلِقَ هَلُوعًا. إِذَا مَسَّهُ ٱلشَّرُّ جَزُوعًا