Rajanya Hari, Berikut 6 Keutamaan Hari Jumat dalam Pandangan Islam

- 18 Mei 2023, 11:56 WIB
Berikut 6 keutamaan hati Jumat menurut pandangan Islam
Berikut 6 keutamaan hati Jumat menurut pandangan Islam /Pexels
 
ZONABANTEN.com - Jumat merupakan hari dianjurkannya beberapa amalan sunnah yang diajarkan oleh Rasululah SAW. Jumat menjadi hari yang istimewa karena beberapa peristiwa besar terjadi pada hari Jumat. Dianjurkan bagi umat Muslim baik pria dan wanita untuk melakukan beberapa amalan di hari Jumat. Berikut beberapa keistimewaan hari Jumat dalam pandangan Islam:

1. Rajanya Hari

Jumat merupakan hari terbaik dalam Islam, karena hari Jumat merupakan hari paling agung dibandingkan hari lain.

Allah SWT menciptakan Nabi Adam AS pada hari Jumat, dan menurunkan nabi Adam AS di hari jumat pula.

Nabi Adam AS juga wafat pada hari Jumat. Peristiwa ini bukanlah kebetulan belaka.

Bahkan diketahui pula bahwa Rasulullah SAW pernah mengatakan bahwa hari kiamat akan jatuh pada hari Jumat.

Sa'd bin Ubadah pernah mengatakan hal tersebut seperti yang diriwayatkan oleh Imam as-Syafi'i dan Imam Ahmad:

سَيِّدُ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللهِ يَوْمُ الْجُمُعَةِ وَهُوَ أَعْظَمُ مِنْ يَوْمِ النَّحَرِ وَيَوْمُ الْفِطْرِ وَفِيْهِ خَمْسُ خِصَالٍ فِيْهِ خَلَقَ اللهُ آدَمَ وَفِيْهِ أُهْبِطَ مِنَ الْجَنَّةِ إِلَى الْأَرْضِ وَفِيْهِ تُوُفِّيَ وَفِيْهِ سَاعَةٌ لَا يَسْأَلُ الْعَبْدُ فِيْهَا اللهَ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ إِثْمًا أَوْ قَطِيْعَةَ رَحِمٍ وَفِيْهِ تَقُوْمُ السَّاعَةُ وَمَا مِنْ مَلَكٍ مُقّرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيْحٍ وَلَا جَبَلٍ وَلَا حَجَرٍ إِلَّا وَهُوَ مُشْفِقٌ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ

Artinya: “Rajanya hari di sisi Allah adalah hari Jumat. Ia lebih agung daripada hari raya kurban dan hari raya Fitri. Di dalam Jumat terdapat lima keutamaan. Pada hari Jumat Allah menciptakan Nabi Adam dan mengeluarkannya dari surga ke bumi. Pada hari Jumat pula Nabi Adam wafat. Di dalam hari Jumat terdapat waktu yang tiada seorang hamba meminta sesuatu di dalamnya kecuali Allah mengabulkan permintaannya, selama tidak meminta dosa atau memutus tali silaturahmi. Hari Kiamat juga terjadi di hari Jumat. Tiada Malaikat yang didekatkan di sisi Allah, langit, bumi, angin, gunung dan batu kecuali ia khawatir terjadinya Kiamat pada hari Jumat.”

2. Hari Penghapusan Dosa

Baca Juga: Ustadz Khalid Basalamah Ungkap Alasan Hari Jumat Disebut Hari Terbaik dalam Satu Minggu

Dalam hadits sebelumnya dikatakan bahwa Jumat merupakan rajanya hari dan kedudukannya sangat istimewa dalam islam.

Setiap amal baik yang dilakukan di hari Jumat akan diberikan pahala yang berlipat ganda.

Pada hari Jumat, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya.

Jika seseorang menjauhi dosa dari Jumat ke Jumat selanjutnya, dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah SWT.

Abu Hurairah ra. pernah berkata berkata:

عَنِ النَّبِيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( الصَّلَوَاتُ الخَمْسُ ، وَالجُمُعَةُ إِلَى الجُمُعَةِ ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ ، مُكَفِّراتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الكَبَائِرُ )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Sholat lima waktu, Jumat ke Jumat, dan Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa-dosa yang di antara semua itu, jika dosa-dosa besar dijauhi.” HR Muslim.

Hadits lain juga meriwayatkan hal serupa yang berbunyi:

“Barangsiapa berwudlu kemudian memperbaiki wudlunya, lantas berangkat Jumat, dekat dengan Imam dan mendengarkan khutbahnya, maka dosanya di antara hari tersebut dan Jumat berikutnya ditambah tiga hari diampuni.” (HR. Muslim).

3. Sholat Jumat Menjadi Hajinya Orang-orang Fakir

Orang yang berangkat untuk melaksanakan sholat jumat akan memperoleh pahala seperti ia berangkat menuju tempat haji.

Pahalanya memiliki besaran yang sama seperti orang yang sedang berhaji walaupun tingkatan pahalanya berbeda.

Imam al-Qadla’i dan Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Baca Juga: Keistimewaan Hari Jumat Menurut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat, Tinggalkan Seluruh Urusan Dunia dan Cari Rezeki

اَلْجُمُعَةُ حَجُّ الْفُقَرَاءِ

Artinya: “Jumat merupakan hajinya orang-orang fakir.”

Hadits tersebut menjelaskan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk tak meninggalkan Sholat Jumat.

4. Orang yang Meninggal di Hari Jumat Dilindungi dari Fitnah Kubur

Seseorang yang meninggal di hari Jumat akan dilindungi oleh Allah SWT dari fitnah kubur.

Keutamaan ini tertuang dalam hadits, Imam Ahmad dan Imam at-Tirmidzi meriwayatkan dari Abdillah bin ‘Amr bin al-‘Ash:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوْتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ

Artinya: “Tiada seorang Muslim yang wafat di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur.”

Arti dari terjaganya orang yang meninggal di hari Jumat dari fitnah kubur menurut Al Manawi adalah, orang tersebut tidak akan ditanya malaikat saat di dalam kubur.

Sementara menurut Imam Al Zayadi, orang yang meninggal pada hari Jumat tetap akan ditanya malaikat.

Tapi akan diberikan kemudahan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. 

5. Pahala Berangkat Sholat Jumat Sama Seperti Pahala Puasa dan Sholat Selama 1 Tahun

Orang yang pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat Jumat akan diberikan pahala yang setara dengan pala puasa dan sholat selama satu tahun.

Baca Juga: 5 Rahasia Keutamaan Hari Jumat, Saatnya Allah Menampakkan Diri, Benarkah?

Pahala tersebut akan diberikan apabila seseorang yang hendak melaksanakan sholat jumat telah mandi, membasuh pakaian dan kepala, bergegas menuju masjid, tidak menggunakan kendaraan, mendengar khotbah dengan hikmat.

Pahala berangkat sholat jumat tersebut tertuang dalam hadits berikut ini:

مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا

Artinya: “Barangsiapa membasuh pakaian dan kepalanya, mandi, bergegas Jumatan, menemui awal khotbah, berjalan dan tidak menaiki kendaraan, dekat dengan Imam, mendengarkan khotbah dan tidak bermain-main, maka setiap langkahnya mendapat pahala berpuasa dan salat selama satu tahun.” - HR. Al-Tirmidzi dan al-Hakim.

6. Waktu Mustajab untuk Berdoa

Keistimewaan jumat yang selanjutkan adalah, Jumat menjadi waktu yang mustajab untuk memanjatkan doa.

Pada hari Jumat, Allah SWT akan mengabulkan doa hamba-Nya yang bertakwa.

Abu Hurairah ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah berkata:

“Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jumat; pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari yang sama Adam dimasukkan ke dalam surga, dan pada hari itu juga Adam diturunkan dari surga (ke bumi), dan pada hari itu pula kiamat akan terjadi. Di dalam hari Jumat terdapat suatu saat yang tidak sekali-kali seseorang hamba yang beriman menjumpainya dalam keadaan salat – Rasulullah menggenggam jari jemarinya mengisyaratkan waktu itu cuma sebentar— lalu ia meminta suatu kebaikan kepada Allah, melainkan Allah memberinya apa yang dimintanya itu.”

Abdullah ibnu Salam pernah berkata, bahwa ia mengetahui waktu yang ijabah untuk berdoa, yaitu di penghujung siang pada hari Jumat.

Pada penguhung siang itulah Allah SWT menciptakan Nabi Adam AS, sementara para ulama menjelaskan waktu ijabah untuk berdoa adalah setelah sholat Ashar sebelum matahari terbenam.

Itulah keistimewaan yang dimiliki oleh hari Jumat.

Sebagai umat Muslim, sebaiknya kita mengamalkan anjuran-anjuran yang diajarkan.***

 

 

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: Shahih Muslim Shahih Al Hakim Shahih Tirmidzi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x