Jurus Cicil Kendaraan Tanpa Riba Versi Ustadz Abdul Somad

- 8 Juli 2022, 09:31 WIB
Ustadz Abdul Somad /Tangkapan layar YouTube
Ustadz Abdul Somad /Tangkapan layar YouTube /

ZONABANTEN.com - Ustadz Abdul Somad atau UAS rupanya begitu perhatian terhadap fenomena yang ada di masyarakat kita.

Apa itu ?

Punya kendaraan secara cicil atau kredit.

Ustadz Abdul Somad lantas menerangkan hukumnya jika seseorang membeli kendaraan secara kredit.

Bukan hanya itu, beliau juga menjelaskan tips cicil kendaraan tanpa riba.

Baca Juga: Rajin Memberi Sedekah, 5 Weton Ini Akan Makmur Sejahtera Menurut Primbon Jawa

Hal ini disampaikan Ustadz Abdul Somad ketika memberikan ceramah kepada para pelawak Indonesia sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Ustadz Abdul Somad Official yang diunggah 16 Januari 2021.

Menurut Ustadz Abdul Somad, jika seseorang membeli barang misalnya mobil secara kredit maka ia harus membayar mobil tersebut dengan uang.

Bagaimana jika Anda tidak punya uang?

Biasanya pihak dealer akan menawarkan pihak ketiga (leasing) nah menggunakan pihak ketiga inilah yang hukumnya dalam Islam adalah riba.

Baca Juga: Ingin Rezeki Lancar dan Halal secara Mudah? Ustadz Adi Hidayat Beri Tips Ini

تاريخ الفتوى : 18 رجب 1426 الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه، أما بعد:

فلقد أجاز مجمع الفقه الإسلامي البيع بالتقسيط في دورة مؤتمره السادس المنعقد في جدة 17شعبان 1410هـ الموافق 14مارس 1990م، وذلك في قراره رقم (53/2/6) بشأن البيع بالتقسيط وفيه: تجوز الزيادة في الثمن المؤجل عن الثمن الحال.... إلخ. انتهى .

Artinya : Majma’ al-Fiqh al-Islamy (Lembaga Fiqh Islam) membolehkan jual beli dengan tempo (jangka waktu/kredit), pada konferensi yang keenam yang dilaksanakan di Jeddah pada tanggal 17 Sya’ban 1410H bertepatan dengan 14 Maret 1990M.

Dalam keputusan no. 53/2/6 tentang jual beli dengan tempo (jangka waktu).

Fatwa dalam masalah ini: boleh tambahan pada harga dengan tempo (jangka waktu) terhadap harga kontan … dan seterusnya. Selesai.

Baca Juga: Mengatasnamakan Agama, Ustadz Khalid Basalamah Bongkar Ciri Tukang Sihir atau Dukun

س 74: السيارات التي تباع عن طريق التقسيط يزاد في سعرها إذا اشتريتها عن طريق التقسيط بحيث إذا كان سعر السيارة "15 " ألف ريال نقدا تباع على إنسان بأكثر من هذه القيمة عن طريق التقسيط. هل هذا البيع ربا ؟

ج: البيع بالتقسيط لا حرج فيه، إذا كانت الآجال معلومة والأقساط معلومة، ولو كان البيع بالتقسيط أكثر ثمنا من البيع نقدا؛ لأن البائع والمشتري كلاهما ينتفعان بالتقسيط. فالبائع ينتفع بالزيادة والمشتري ينتفع بالمهلة.

وقد ثبت في الصحيحين عن عائشة رضي الله عنها: "أن بريرة رضي الله عنها باعها أهلها بالتقسيط تسع سنوات، لكل سنة أربعون درهما" ، فدل ذلك على جواز بيع التقسيط، ولأنه بيع لا غرر فيه ولا ربا ولا جهالة، فكان جائزا كسائر البيوع الشرعية إذا كان المبيع في ملك البائع وحوزته حين البيع.

Mobil-mobil yang dijual dengan cara kredit, katanya jika saya beli maka harganya bertambah.

Jika harga kontan 15 ribu Riyal, maka dijual dengan harga lebih dari itu ketika dijual dengan cara kredit.

Apakah ini riba?

Artikel ini sebelumnya telah dimuat di ringtimesbali.com dengan judul, Cara Membeli Kendaraan Secara Kredit Tanpa Riba Menurut UAS  

"Jual beli kredit itu tidak ada keberatan di dalamnya (boleh), jika waktu dan tambahannya diketahui, meskipun harga kredit lebih mahal daripada kontan."

Baca Juga: UPDATE Harga Emas Batangan Hari Ini,ANTAM di Butik LM Jumat 8 Juli 2022: Harga Tetap, Buy Back Turun Tipis

"Karena penjual dan pembeli sama-sama mendapat manfaat. Penjual mendapat manfaat tambahan harga dan pembeli mendapat manfaat tempo (jangka waktu)," ungkapnya.

Disebutkan dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim bahwa Barirah (manusia) hamba sahaya dijual oleh tuannya dengan cara kredit selama sembilan tahun, satu tahunnya 40 Dirham.

"Ini menunjukkan bolehnya jual beli kredit. Kesimpulannya uang dengan barang boleh tapi uang dengan uang riba," tegasnya.

Karena tidak ada unsur gharar (tidak pasti) di dalamnya, juga tidak ada riba dan jahalah (tidak jelas).

Baca Juga: Update Sebaran Corona Global Hari Jumat 8 Juli 2022, Kasus Baru Tertinggi di Prancis

Maka boleh, sama seperti jual beli lainnya, jika barang yang dijual itu hak milik si penjual dan berada dalam kekuasaannya saat transaksi jual beli berlangsung.

Misal kita mau membeli mobil itu tadi maka pada akhirnya transaksi kita uang dengan uang jika dengan pihak ketiga. "Bagaimana solusinya pergi ke bank syariah," ujarnya.

Karena di bank syariah itu bisa dilakukan, perbedaan dalam jual beli dalam Islam itu pada akadnya. "Akadnya itu uang dengan barang," ucapnya.***(Muhammad Khusaini/Ringtimes Bali)

Editor: Yuliansyah

Sumber: Ringtimes Bali


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x