Beda Pendapat Nuzulul Quran pada 17 Ramadhan atau Malam Lailatul Qadar? Ini Penjelasan 3 Ulama Besar Islam

- 18 April 2022, 11:59 WIB
Beda Pendapat Nuzulul Quran pada 17 Ramadhan atau Malam Lailatul Qadar? Ini Penjelasan 3 Ulama Besar Islam. /PIXABAY/hashem
Beda Pendapat Nuzulul Quran pada 17 Ramadhan atau Malam Lailatul Qadar? Ini Penjelasan 3 Ulama Besar Islam. /PIXABAY/hashem /
 
ZONABANTEN.com - Ada perbedaan pendapat soal Nuzulul Quran, yaitu terkait dengan kapan tepatnya Allah SWT menurunkan Al Quran ke dunia.
 
Ada yang menyebut Nuzulul Quran jatuh pada tanggal 17 Ramadhan, berbeda dengan pendapat yang mempercayai bahwa Al Quran turun pada malam Lailatul Qadar.
 
Nuzulul Quran merupakan peristiwa turunnya Al Quran ke dunia yang terjadi pada malam bulan Ramadhan, dan selalu diperingati umat Islam hingga saat ini.
 
Di Indonesia, peringatan Nuzulul Quran jatuh pada tanggal 17 Ramadhan setiap tahun Hijriyah. Ada peringatan khusus yang digelar untuk merayakannya.
 
 
Pada Ramadhan 1443 H tahun ini, Nuzulul Quran di Indonesia diperingati pada hari Senin 18 April 2022, tepatnya pada malam hari ketujuh belas Ramadhan.
 
Namun, di beberapa negara Islam lainnya, seperti di Timur Tengah, ternyata Nuzulul Quran di bulan Ramadhan diperingati pada malam Lailatul Qadar.
 
Malam Lailatul Qadar sendiri tidak diketahui kapan tepatnya terjadi. Namun, diperkirakan jadwalnya ada pada 10 malam terakhir pada bulan Ramadhan.
 
"Kita meyakini bahwa Al Quran turun ketika lailatul qadar. Terdapat banyak dalil yang menunjukkan hal ini," ucap Ustadz Ammi Nur Baits menjelaskan.
 
 
Di antaranya adalah firman Allah dalam surat Al Qadar pada ayat 1-3.
 
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ . وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ . لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
 
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada Lailatul Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS. Al Qadar: 1 – 3)
 
Terkait dengan perbedaan pendapat soal Nuzulul Quran ini, ada hal yang perlu diketahui bagaimana proses turunnya Al Quran dari langit ke muka bumi.
 
Sebelum diturunkan, Al Quran berada di Lauhul Mahfudz langit ketujuh. Kemudian Allah SWT menurunkannya melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.
 
 
Allah SWT memberikan wahyu tersebut kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril secara berangsur-angsur, seperti yang diketahui dalam sejarah.
 
Selain itu, dalam Al Quran surat Al Isra ayat 106 juga dijelaskan tentang ini.
 
وَقُرْآَنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَى مُكْثٍ وَنزلْنَاهُ تَنزيلًا
 
"Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian." (QS. Al Isra: 106)
 
Lebih lanjut, terkait dengan perbedaan soal kapan peringatan Nuzulul Quran ini, ternyata ada tiga pendapat ulama yang berkaitan dengan prosesnya.
 
 
As-Suyuthi dalam kitabnya al-Itqan fi Ulum al-Quran menyebut tiga pendapat tentang proses turunnya Al Quran ke Baitul Izzah atau langit dunia.
 
Pertama, Al Quran turun secara utuh ke langit dunia pada malam Lailatul Qadar. Kemudian, Allah SWT menurunkan secara berangsur-angsur selama masa kenabian.
 
"Kata as-Suyuthi, ini adalah pendapat yang paling shahih dan paling terkenal," kata Ustadz Ammi Nur Baits yang merupakan Dewan Pembina Konsultasisyariah.com.
 
Kedua, Al Quran turun setiap malam Lailatul Qadar selama masa kenabian. Lalu, turun berangsur-angsur pada Nabi Muhammad SAW setiap tahun Hijriyah tersebut.
 
 
Sebagai ilustrasi, di malam Lailatul Qadar tahun Hijriyah pertama, Allah SWT menurunkan beberapa juz Al Quran, menurut pendapat dari Fakhruddin ar-Rozi.
 
Kemudian, dua juz Al Quran itu diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur selama tahun Hijriyah tersebut, dan begitu seterusnya.
 
Ketiga, Al Quran pertama kali turun di malam Lailatul Qadar. Lalu, Al Quran turun berangsur-angsur di waktu yang berbeda-beda, menurut pendapat as-Sya’bi.
 
As-Suyuthi sendiri lebih cenderung menguatkan pendapat yang pertama, terutama karena ada riwayat dari hadits Nabi Muhammad SAW yang mendukung pendapat itu.
 
 
Salah satunya adalah hadits riwayat dari Ikrimah yang berasal dari perkataan Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, di mana pernah menyampaikan bahwa:
 
أنزل القرآن جملة إلى السماء الدنيا ليلة القدر، ثم نزل بعد ذلك في عشرين سنة
 
"Al Quran turun secara utuh ke langit dunia pada saat Lailatul Qadar. Kemudian setelah itu, turun selama 20 tahun." (HR. Nasai dalam al-Kubro, 11372).
 
As-Suyuthi juga mengungkap keterangan al-Hafidz Ibnu Katsir yang menyebutkan riwayat ulama sepakat Al Quran diturunkan utuh ke Baitul Izzah langit dunia.
 
 
وحكى الإجماع على أن القرآن نزل جملة واحدة من اللوح المحفوظ إلى بيت العزة في السماء الدنيا
 
"Disebutkan adanya ijma’ bahwa Al Quran turun secara utuh dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah di langit dunia. (Tafsir Ibnu Katsir, 1/502 dan al-Itqan, 1/118).
 
Itulah mengapa muncul perbedaan soal kapan waktu Nuzulul Quran. Perbedaan ini tentu tidak perlu menjadi polemik, jika kita sudah mengetahui kebenarannya.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Konsultasi Syariah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x