Sebagaimana disampaikan Ibrahim al-Khauwas:
دَوَاءُ الْقُلُوْبِ خَمْسَةُ أَشْيَاءَ : قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ بِالتَّدَبُّرِ ، وَإِخْلِاءِ الْبَطْنِ ، وَقِيَامِ الْلَيْلِ ، وَالتَّضَرُّعِ عِنْدَ السَّحَرِ ، وَمُجَالَسَةُ الصَّالِحِيْنَ
Artinya: “Obat hati ada lima perkara: membaca al-Quran disertai mengangan-angan maknanya, mengosongkan perut (puasa), beribadah di waktu malam, bermunajat mendekatkan diri kepada Allah Swt. di waktu malam, dan duduk bersama orang-orang saleh.”
Hadirin jamaah Jumat rahimakumulloh
Perlu kita ketahui juga bahwa membaca al-Quran merupakan salah satu usaha kita untuk berbakti kepada orang tua, atau birrul walidain, karena sebagaimana sabda Nabi Saw.:
مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَعَمِلَ بِمَا فِيهِ، أُلْبِسَ وَالِدَاهُ تَاجًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ، ضَوْءُهُ أَحْسَنُ مِنْ ضَوْءِ الشَّمْسِ فِي بُيُوتِ الدُّنْيَا لَوْ كَانَتْ فِيكُمْ، فَمَا ظَنُّكُمْ بِالَّذِي عَمِلَ بِهَذَا؟
Artinya: “Barang siapa membaca al-Quran dan mengamalkan isinya, maka Allah Swt. akan memakaikan pada kedua orang tuanya di hari kiamat sebuah mahkota yang sinarnya lebih bagus daripada sinar matahari di rumah-rumah dunia. Maka bagaimana tanggapanmu terhadap orang yang mengamalkan al-Quran ini???” (HR. abu dawud)
Oleh karena itu marilah kita melanggengkan membaca al-Quran dengan harapan kita bisa mengamalkannya, serta dengan harapan amaliah kita membaca al-Quran dicatat sebagai bentuk ketaatan dan bakti kita kepada kedua orang tua kita, sehingga kita bersama kedua orang tua kita mendapat syafaat al-Quran di hari akhir kelak.
Rasulullah SAW. bersabda: