Network
ZONABANTEN.com-- Istilah penyakit hati dalam al quran diistilahkan dengan maradh. Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan bahwa, penyakit hati tidak menyerang pada fisik, akan tetapi pada sumber ruh atau jiwa manusia.
“Tidak sedikit manusia yang sehat fisiknya, namun hatinya penuh dengan penyakit. Mulai dari iri hati, dengki, benci, hasad, sombong, dan riya,” ucap Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, orang dengan penyakit fisik tidak memiliki nama khusus dalam al quran. Namun, orang yang memiliki penyakit hati memiliki nama khusus yang disebut dengan munafik.
Obat penyakit hati dalam al quran disebut dengan as syifa’. Sebagaimana disebutkan dalam surat Al Isra’ ayat 82.
Baca Juga: Puasa Rajab Makruh? Begini Penjelasan Hukum Puasa Rajab menurut Buya Yahya
“Dan kami turunkan ayat-ayat dalam al quran yang isinya bisa menjadi obat. Petunjuk untuk mengobati penyakit hati,” (QS Al Isra’:82).
Satu-satunya obat yang dadat menyembuhknan penyakit marah, sombong, iri, dan lain sebagainya adalah al quran.
Bisanya ketika dokter menjelaskan suatu obat, hal pertama yang akan disebutkan adalah bahaya penyakit yang diderita oleh seseorang.
“Para ulama menjelaskan akan bahaya penyakit hati, dan bahkan diakui oleh para dokter. Bahwa penyakit hati lebih berbahaya dibandingkan dengan penyakit fisik,” kata Ustadz Adi Hidayat.
Orang yang terkena penyakit fisik, belum tentu dapat menyerang hatinya. Tidak sedikit orang yang bermasalah hingga penyakitnya menjadi komplikasi, akan tetapi hatinya masih jernih.
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Rajab 2022 Lengkap Beserta Tata Cara, Hari, dan Aturan Pelaksanaanya
Namun sebaliknya, orang yang terkena penyakit hati sudah pasti akan berpengaruh pada fisiknya. Hal ini dibenarkan oleh para ulama sekaligus para dokter.
Penyakit hati menyerang bagian jiwa manusia yang disebut dengan fujur. Jiwa fujur selalu dilingkupi oleh setan.
Ketika darah manusia mengalir dan terdapat penyakit hati dalam jiwa manusia. Setan akan membawanya bersama aliran darah dalam tubuh manusia.
“Hal tersebut menandakan bahwa, ketika penyakit hati telah menyerang seseorang. Maka akan cepat tersebar ke seluruh tubuh,” ucap Ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Ternyata Potong Kuku Ada Urutannya, Ustadz Adi Hidayat: Ini Termasuk Fitrah
Jika aliran tersebut tidak dihentikan, bisa berdampak buruk pada perbuatan yang akan ditimbulkan.
Manusia adalah makhluk tidak pernah luput dari dosa. Termasuk penyakit hati, sedikit dari manusia yang dapat terhindar dari penyakit hati.
Hanya orang-orang yang dijaga oleh Allah hatinya. Namun, bukan berarti Allah sengaja menanamkan kesalahan dalam diri manusia.
Keburukan diciptakan agar kebaikan-kebaikan dalam diri manusia muncul. Karena ketika yang kesalahan tidak diciptakan, tidak akan ada ukuran untuk kebaikan.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan seperti penyakit bohong. Bohong diciptakan bukan agar seseorang menjadi orang yang pembohong.
Namun, agar kejujuran nampak. Jika tidak ada bohong, bagaimana diketahui adanya jujur? Jika tidak diciptakan sombong, bagaimana seseorang bisa diketahui tawadhu?
Akan tetapi yang menjadi kesalahan adalah, ketika sifat buruk muncul tidak dijadikan sebagai ujian untuk melatih munculnya sifat yang baik.
Namun, sifat buruk tersebut diambil dan diedarkan dalam dirinya sendiri. Inilah yang fatal.
“Benar apa yang dikatakan dalam al quran, sungguh nafsu itu seringkali mengedarkan keburukan,” ucap Ustadz Adi Hidayat.
Pancaran keburukan yang memancar disebut dengan fujur. Ketika fujur telah menjalar ke seluruh tubuh, maka yang bermasalah bukan hanya hati. Namun, seluruh anggota tubuh.
Ketika fujur menjalar pada mulut, mulailah seseorang akan mengucapkan kata-kata yang jelek, mencela, mencaci maki, menghina, dan lain-lain.
Baca Juga: Fakta Drama Terbaru ‘Pachinko’, Debut Lee Min Ho di Hollywood
Ketika menjalar ke tangan. Tangannya akan berbuat buruk, memukul, melempar, mencuri, menghancurkan, dan lain-lain.
Pelecehan seksual, melakukan korupsi, merasa kekurangan harta, melakukan sogok, dan lain sebagainya. Semua itu berawal dari penyakit hati yang menjalar ke anggota-anggota tubuh.
Itulah mengapa penyakit hati lebih berbahaya dibandingkan dengan penyakit fisik.
Satu-satunya obat penyakit hati adalah al quran. Melalui membacanya, mentadaburi nya, hingga hati tersibukkan dengan al quran.
Dengan hal tersebut penyakit hati akan sulit untuk menyentuh jiwa manusia. Sebab, ketika akan menyentuhnya jiwa taqwa akan menuntun seseorang pada kebenaran.***
