Belajar Bersyukur dan Anti Insecure dari Julaibib, Sahabat Rasulullah

- 9 Desember 2021, 10:53 WIB
Belajar Bersyukur dan Anti Insecure dari Julaibib, Sahabat Rasulullah. Pexels/Ali Arapoğlu
Belajar Bersyukur dan Anti Insecure dari Julaibib, Sahabat Rasulullah. Pexels/Ali Arapoğlu /



ZONABANTEN.com - Julaibib RA adalah salah satu sahabat terbaik Nabi Muhammad saw. Namun tak banyak yang mengetahui kisah perjalanannya. Bisa dikatakan, Julaibib bukan sosok gagah pemberani layaknya pahlawan Islam kenamaan lainnya.

Sebelum ia masuk Islam, Julaibib tidak dikenal sebagai pejuang yang gagah perkasa di medan perang. Fisiknya tampak sangat bertentangan dengan pahlawan di masa itu.

Menurut sebuah kisah ia digambarkan dengan sosok yang tidak tampan dan memiliki bentuk tubuh yang tidak proposional. Selain itu Julaibib merupakan anak yatim piatu, memiliki keterbatasan pada bagian tubuhnya/cacat, dan sangat pendek.

Kehadirannya selalu ditolak oleh masyarakat karena pada saat itu orang-orang lebih mementingkan penampilan fisik dan status daripada ketulusan dan akhlak.

Baca Juga: Mitos Atau Fakta: Mengonsumsi Madu Dengan Air Panas Tidak Baik? Begini Pendapat Dokter Zaidul Akbar

Selain penampilan fisiknya yang selalu direndahkan, faktor buruk yang selalu diterima Julaibib berkaitan dengan garis keturunannya.

Garis keturunan menjadi bagian penting di bangsa Arab karena menentukan statusnya dalam masyarakat. Penampilan fisik dan keturunannya tak diketahui semakin membuat Julaibib benar-benar diasingkan.

Hal ini menunjukkan bagaimana manusia dapat direndahkan berdasarkan hal-hal picik sekalipun.

Mendapat perlakuan seperti ini Julaibib tampak seperti jiwa kesepian. Baik persahabatan, cinta, dan kasih sayang menjadi hal asing baginya.

Hal manusiawi untuk merasakan kesedihan setelah dihantam bertubi-tubi dengan perlakuan masyarakat kepadanya, namun rasa sedih dan penyeselan tak nampak dalam wajah Julaibib saat ia memeluk Islam.

Baca Juga: Jangan Khawatir, Lelahnya Bekerja Akan Terbayar dengan Cinta dari Allah

Ia menjadi hamba Allah SWT dan sahabat tercinta Nabi Muhammad. Setelah sekian lama ia baru mendapatkan rasa hormat dan kasih sayang dari Rasulullah yang mulia karena ketulusan, akhlak, perilaku, dan keyakinannya yang kuat, bukan karena ketampanan fisiknya.

Dalam sebuah riwayat oleh Imam Ahmad, Nabi Muhammad hendak menikahkan Julaibib dengan seorang perempuan.

Saat Rasululullah dengan lembut menanyakan apakah Julaibib ingin menikah, Julaibib menjawab memastikan siapakah yang ingin menikah dengannya.

Tak terlihat raut muka Julaibib ada rasa penyeselan ataupun menyalahkan takdir dari Allah. Ia percaya bahwa segala yang Allah berikan merupakan takdir terbaik bagi hambanya.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Menjelaskan Orang yang Mengamalkan Ini Maka Walau Berdosa Allah SWT Tetap Turunkan Berkah

Rasulullah membawa Julaibib ke rumah pemimpin Anshar. Rasulullah meminta izin ingin menikahkan sang putri dengan Julaibib. Pemimpin Anshar tersebut dengan senang hati memberikan putrinya yang ia kira Rasulullah yang akan meminang.

Namun setelah mengetahui bahwa Julaibib yang akan menikahi, pemimpin Anshar itu kaget dan berbicara dengan sang Istri terkait hal tersebut. Setelah mengetahui, permintaan itu langsung ditolak oleh ibu si perempuan.

"Apa? Julaybib? Tidak, demi Allah, aku tidak akan menikahi ia dengan Julaibib," ujarnya.

Ketika hendak pergi menemui Rasulullah untuk memberitahukan tentang ketidaksetujuan istrinya, putrinya, seorang muslimah yang taat, bertanya kepada ayahnya.

Baca Juga: PBB Hentikan Distribusi Bantuan Pangan ke Ethiopia Pasca Terjadi Penjarahan

 "Siapa yang meminta untuk menikahiku?" Ibunya mengatakan kepadanya bahwa Nabi mebawa seseorang bernama Julaybib. Sang putri mereka langsung bertanya kepada mereka, "Apakah kalian menolak untuk mengikuti perintah Rasulullah? Ikuti perintahnya, karena permintaan Rasulullah tidak akan menyakiti apapun."

Setelah keduanya bertemu, benarlah, tak lama Allah bersamakan keduanya dalam ikatan pernikahan.

Namun kebersamaan mereka di dunia ini tidak ditakdirkan lama. Meskipun cinta sang Istri telah dilimpahkan kepada Julaibib, Allah lebih menyayangi Julaibib.

Julaibib telah syahid di medan perang. Baik istri Julaibib dan Rasulullah begitu kehilangan seorang yang baik akhlak dan perilakunya.

Baca Juga: WOW! Jangan Tinggalkan Dua Sholat Ini Jika Tidak Mau Masuk Golongan Orang Munafik

Pada akhir pertempuran, Rasulullah bertanya, "Apakah ada yang hilang di antara kalian?", sahabat mejawab "Tidak, Ya Rasululullah". Nabi kemudian menanyakan hal itu dan meyakinkan sampai 2x, sahabat memberikan jawaban yang sama.

"Tetapi aku tak melihat Julaibib," ujar beliau. Para sahabat sadar, mencari Julaibib dan menemukannya sudah terbunuh dengan luka di sekujur tubuhnya. Di sekitar jasadnya ada tujuh jasad musuh lainnya.

Kisahnya adalah cerminan Islam, agama yang seakan mengalirkan air di dunianya yang gersang. Sungguh menakjubkan untuk dicatat bagaimana pria bertubuh kecil ini berhasil memegang pedang dan membunuh lawannya.

Walaupun keberadaannya di dunia sering diabaikan oleh manusia,
ia percaya Allah memberikan kebahagiaan yang pantas untuknya. Dia hidup bahagia bersama istrinya yang cantik dan solehah, menjadi sahabat Rasulullah, dan meninggal dalam syahid.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Islamstrory


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x