Hukum Berdoa Bukan dengan Bahasa Arab, Lebih Cepat Terkabul Mana? Ini Penjelasan Ustadz Syafiq Riza Basalamah

- 1 Desember 2021, 17:19 WIB
Hukum Berdoa Bukan dengan Bahasa Arab, Lebih Cepat Terkabul Mana? Ini Penjelasan Ustadz Syafiq Riza Basalamah
Hukum Berdoa Bukan dengan Bahasa Arab, Lebih Cepat Terkabul Mana? Ini Penjelasan Ustadz Syafiq Riza Basalamah /Tangkapan Layar YouTube Lentera Islam

ZONABANTEN.com – Berdoa merupakan cara untuk meminta atau memohon pertolongan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Seseorang yang kerap melangitkan doa-doa, sejatinya adalah dia yang menyadari akan perannya sebagai hamba.

Karena, dikatakan bahwa orang beriman yang enggan berdoa adalah orang yang sombong, yang seolah tidak membutuhkan Tuhan sebagai penolongnya.

Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda, yang artinya: 

Baca Juga: Tugas Utama dan Paling Berat Untuk Lelaki Setelah Menikah Menurut Ustadz Maulana

“Barang siapa yang tidak memohon kepada Allah, maka Allah murka kepadanya.” (HR. Tirmidzi dan Bukhari dalam Adabul Mufrad).

Oleh karena itu, berdoa merupakan hal yang esensial dalam kehidupan seorang muslim.

Namun, terkadang yang menjadi kendala adalah kurangnya pemahaman bahasa Arab atau hafalan dalam berdoa untuk menggunakan bahasa Arab.

Sehingga membuat sebagian besar orang kerap bertanya-tanya, bagaimana hukumnya berdoa menggunakan bahasa sehari-hari atau bukan menggunakan bahasa Arab.

Baca Juga: Resep Martabak Tahu Pedas Isi Udang Ebi, Dipadukan dengan Kuah Cuko

Seperti pertanyaan seorang jamaah kepada utadz Syafiq Riza Hasan Basalamah berikut, dilansir dari video di kanal YouTube Lentera Islam yang diunggah pada 6 September 2018.

“Kalau Rasulullah kan berdoa sesuai dengan bahasa Arab, gitu. Kalau misal kita berdoa dengan bahasa Indonesia itu gimana ustadz? Apakah akan diterima oleh Allah? Kalau misalkan diterima, itu diterimanya cepatan yang mana ustadz? Yang pake bahasa Arab atau yang pake bahasa Indonesia ustadz?,” tanyanya.

Dari rentetan pertanyaan tersebut, ustadz Syafiq memberikan penjelasan yang detail berkaitan dengan doa.

“Yang pertama, berkaitan dengan doa. Kalau kita tidak bisa menghafal doa-doa Nabi ‘Alaihi Sholatu Wassalam dalam bahasa Arab, paling tidak kita berdoa memohon kepada Allah seperti yang diminta Nabi walaupun dalam bahasa Indonesia.”

Baca Juga: Daftar 15 Film Lifetime yang Rilis di Musim Liburan Tahun Ini

Ustadz Syafiq melanjutkan bagaimana bedanya dengan menggunakan bahasa Arab.

“Bedanya dengan kita membaca doa yang dalam bahasa Arab, kita membaca seperti yang keluar dari lisan Nabi Muhammad Shallahu ‘Alaihi Wassalam.”

“Sehingga mudah-mudahan pahalanya, Allah kasih pahala menghafal doa Nabi ‘Alaihi Sholatu Wassalam dan pahala doa itu sendiri.”

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kita diperbolehkan berdoa menggunakan bahasa selain bahasa Arab.

Selanjutnya, ustadz Syafiq Riza menjelaskan terkait pertanyaan tentang diterimanya doa yang bukan menggunakan bahasa Arab.

Baca Juga: NCT Dream Bikin Mleyot di Teaser Terbaru 'Dreaming' untuk Album 'Universe'

Beliau menyebutkan salah satu sabda Rasulullah yang artinya, “Allah akan mengabulkan doa hamba selama dia tidak terburu-buru.”

“Dengan catatan, hati kita ada dalam doa tersebut. Karena Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai dan lengah.”

Utadz Syafiq juga memberi perumpaan seseorang yang berdoa menggunakan bahasa Arab, namun dia tidak paham akan doa tersebut, sehingga hatinya tidak hadir di sana dan tidak bisa menghayati apa yang dia pinta.

“Dan, antum jangan khawatir, semuanya dikabulkan sama Allah Subahanahu Wa Ta’ala selama kita tidak meminta dengan dosa, tidak terburu-buru, mengatakan ‘aku sudah berdoa, aku udah minta kayaknya nggak dikabul-kabulkan sama Allah’, Allah akan kabulkan doa kita.”

Baca Juga: Buntut Klaim Wilayah, China Buru Warga Negara Taiwan untuk Dideportasi Paksa, Masalah Tak Kunjung Usai!

Selain itu, dari doa yang sudah kita panjatkan, akan diberikan satu dari tiga hal.

Pertama, Allah akan memberikan apa yang kita pinta.

Kedua, jika apa yang dipinta tidak dikabulkan, maka Allah akan palingkan musibah yang akan menimpa yang setara dengan kualitas doa yang kita panjatkan.

Ketiga, jika bukan keduanya, maka Allah akan memberikan yang jauh lebih baik. Yakni, pahala-pahala dari panjatan doa tersebut sebagai bekal terbaik di akhirat kelak.

Maka, tidak akan ada seorangpun hamba yang merugi ketika mereka melangitkan doa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: YouTube Lentera Islam


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x