Network
ZONABANTEN.com – Bolehkah perempuan melakukan wudhu saat haid? Dalam hal ini, Buya Yahya pun mencoba menjawab.
Misalnya dalam keadaan haid, perempuan hendak mengambil wudhu sebelum tidur atau karena sudah menjadi kebiasaannya untuk menjaga wudhu.
Berikut penjelasan Buya Yahya terkait bolehkah perempuan berwudhu saat haid:
Dalam hal ini Buya Yahya mengingatkan kepada masyarakat agar tidak mencampur baurkan hukum junub dengan haid.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber, Cukup Ucapkan 1 Kali dalam Batin, Pahala Mengalir Melebihi Alam Semesta
Jika dalam keadaan junub, seseorang telah mengeluarkan mani atau bersenggama. Maka, di waktu itu pula diperbolehkan untuk berwudhu dan memang disunnahkan untuk segera wudhu.
Bagi orang yang junub, diperbolehkan berwudhu sebelum tidur, setelah bersenggama, bahkan sebelum sang pria menggauli istrinya.
Namun, berbeda kondisi dengan perempuan yang sedang haid.
“Kalau dalam keadaan haid, tidak disunnahkan untuk berwudhu,” ucap Buya Yahya.
Tidak diperkenankannya wudhu bagi perempuan haid karena di saat itu seorang perempuan sedang berhadas besar.
Justru jika tetap saja melakukan wudhu, maka dikhawatirkan seseorang itu sedang bermain-main dengan ibadahnya yang menyebabkan hukumnya menjadi haram.
Baca Juga: 15 Tema Terbaik Maulid Nabi Muhammad SAW Cocok Dijadikan Judul Pidato, Salah Satunya Semangat Ukhuwah Islamiya
Namun, berwudhu saat perempuan hendak selesai dari haidnya. Maka, menjadi sebuah kesunnahan.
“Kecuali saat hendak terputus dari haidnya dan akan mandi, maka di saat itulah disunnahkan untuk berwudhu,” ungkap Buya Yahya.
Penjelasan tersebut selaras bagi pengikut madzhab Syafi'i. Sedangkan, bagi pengikut madzhab Imam Ahmad, maka perempuan haid diperbolehkan berwudhu saat hendak tidur.
Demikianlah jawaban dari Buya Yahya terkait bolehkah perempuan haid melakukan wudhu. Wallahu a’lam.***
Artikel ini telah tayang pada Portal Jember dengan judul "Bagaimana Hukum Wudhu saat Haid? Buya Yahya: Bisa Jadi Sunnah Hanya dalam Keadaan Ini".
