Perbanyak Dzikir Saat Puasa Ramadhan, Begini Cara dan Keutamaannya

11 Maret 2023, 12:37 WIB
Jelang Ramadhan, berukut cara dan keutamaaan dzikir dalam kehidupan /Joko_Narimo/Pixabay

ZONABANTEN.com - Jelang bulan suci Ramdhan, perbanyak dzikir saat berpuasa begini cara dan keutamaannya. Saat menjalankan ibadah puasa, kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak dzikir, karena dzikir ini memiliki keutamaan yang sangat besar. Dzikir adalah salah satu bentuk amalan yang terbaik untuk dilakukan oleh seorang muslim.

Dzikir juga merupakan salah satu cara untuk lebih mengenal Allah SWT, mencintai-Nya, dan juga dicintai-Nya.

Hal tersebut juga dapat melindungi kita dari kemarahan Allah SWT 

Allah (subḥānahū wa taʿālā) berfirman dalam Al-Qur'an:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟;

“Sesungguhnya dengan mengingat (dzikir) kepada Allah hati menjadi tenteram” (13:28).

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada yang lebih baik yang dapat dilakukan seseorang untuk menyelamatkan dirinya dari hukuman Allah selain mengingat-Nya” (Bayhaqī).

Selain hal tersebut, dzikir juga dapat mensucikan hati, melembutkan, dan membuat menjadi rendah hati.

Baca Juga: Amalkan Dzikir ini 3 Kali Sehari, Diampuni Dosanya Meski Dosa Besar Sekalipun Kata Syekh Ali Jaber

Dzikir adalah alat yang ampuh untuk mengurangi stres dan kecemasan.

Dengan berdzikir, kita akan terlindungi dari berbagai penyakit, setan, mata jahat, dan sihir.

Kita juga akan diberikan kekuatan serta keberanian dalam menjalani hidup yang telah ditetapkan.

Dzikir membantu kita menjalani kehidupan yang saleh dan puas, bentuk penawar yang sempurna untuk kesepian.

Dalam sebuah hadits qudsi, Allah SWT berfirman:

“Aku bersama hamba-Ku ketika dia mengingat-Ku,” (Ibn Majah).

Dzikir akan menghapus dosa-dosa kita dan merupakan jalan menuju pahala yang tak tertandingi.

Jika kita ingin sukses dunia dan akhirat, kita harus menjadi orang yang selalu berdzikir.

Dzikir akan menjadi Nur (cahaya) di dalam kubur, dan di hari kiamat.

Cahaya ini akan menjaga kita agar tetap kokoh saat berjalan di Shirat (jembatan yang harus dilalui pada Hari Kiamat) yang akan menuntun kita ke Surga.

Baca Juga: Gus Baha Ingatkan Jangan Sampai Salah Saat Dzikir Laa Ilaha Illallah Sebab Bisa Menambah Dosa Bukan Pahala

“Demi Allah, dunia akan terasa manis dengan mengingat-Nya; Kehidupan selanjutnya hanya akan terasa manis dengan ampunan-Nya; dan Surga hanya akan terasa manis dengan melihat Wajah Mulia-Nya.” – Dzu al-Nun (rahimahullah).

Bagaimana Cara Melakukan Dzikir

Dalam berdzikir, ingatlah enam adab berikut ini:

1. Merenungkan makna dari dzikir tersebut.

2. Ingatlah selalu bahwa Allah SWT bersamamu. Dalam sebuah hadits qudsi, Allah SWT berfirman:

“Aku bersama hamba-Ku setiap kali dia mengingat-Ku dan menggerakkan bibirnya karena Aku.” (Ibn Majah).

3. Perbaiki niat.

4. Merenungkan pahala yang didapat saat berdzikir secara umum, dan pahala khusus untuk dzikir tertentu.

5. Ingatlah nikmat yang telah Allah SWT berikan kepadamu.

Agar dzikir menjadi sadar, hati harus melimpah dengan rasa syukur kepada Allah SWT yang merupakan sumber dari segala berkah.

Baca Juga: Luar Biasa! Dzikir Malam Saat Terbangun dari Tidur Ini Memiliki Manfaat yang Tak Terduga, Syekh Ali Jaber

6. Usahakan berada di tempat yang tenang dan sunyi, jauh dari segala gangguan.

Berikut ini 3 keutamaan dari dzikir:

1. Tafakur: Dzikir dengan Kehadiran Hati

Memperoleh keutamaan dari dzikir tidak dapat dicapai hanya dengan mengulangi kata-kata di lidah.

Sebaliknya, kita harus mengingat Allah SWT dengan lidah dan hati kita.

Seperti, mengagungkan Allah dengan merenungkan Nama-nama-Nya Yang Sempurna , Sifat-sifat dan Amal-Nya, serta merenungkan nikmat-Nya dan ciptaan-Nya.

Menurut Ibn al-Jawzi (rahimahullah):

"Orang lalai mengatakan ‘Subhanallah’ karena kebiasaan. Adapun orang yang sadar, dia terus-menerus berpikir tentang keajaiban penciptaan, atau sifat mengagumkan dari Sang Pencipta, dan pemikiran ini mendorongnya untuk mengatakan ‘Subhanallah’. Jadi, tasbih ini adalah buah dari pemikiran-pemikiran atas kesadaran."

Mereka juga akan berpikir tentang keburukan dosa-dosa pada masa lalu, dan ini membuat mereka merenung, cemas, dan menyesal.

Dari pemikiran ini, mereka akan mengatakan ‘Astagfirullah’.

Baca Juga: Amalkan Dua Kalimat Ini Sebagai Dzikir Maka Seluruh Makhluk akan Bertasbih Untuk Kamu Kata Ustadz Abdul Somad

Inilah tasbiḥ dan istighfar yang sebenarnya. Sedangkan untuk mereka yang lalai, ‘Astagfirullah’ hanyalah sekadar kata yang diucapkan karena kebiasaan.

2. Sebaik-baik Orang yang Berpuasa

Ada sebuah cerita, di mana seorang pria bertanya kepada Rasulullah, “Pejuang mana yang terbaik?” Rasulullah pun menjawab: "Mereka yang mengingat Allah paling banyak."

Kemudian, pria itu bertanya lagi, “Siapakah orang yang berpuasa yang paling baik?” Rasulullah kembali menjawab, “Mereka yang mengingat Allah paling banyak.”

Lalu, pria itu menanyakan siapa yang paling baik dalam shalat, zakat dan haji, dan setiap kali Rasulullah selalu menjawab, “Orang-orang yang paling banyak mengingat Allah.”

Rasulullah mengidentifikasi yang terbaik dari mereka yang berpuasa adalah mereka yang paling mengingat Allah SWT.

Ini mengajarkan untuk terus-menerus melakukan dzikir saat berpuasa, karena dengan berdzikir, kita akan selalu mengingat Allah SWT.

Di bulan Ramadhan, kita harus mengisi hari-hari kita dengan dua jenis dzikir, yaitu:

1) Dzikir Umum: Dzikir jenis ini meliputi bacaan Al-Qur'an, tahlil, tasbih, tahmid, takbir, hauqalah dan Nama-nama Allah SWT.

Dzikir ini bisa diucapkan sebanyak-banyaknya. Kita harus terus-menerus mengingat Allah SWT dengan cara ini sepanjang hari.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber: Ada Dzikir dengan Pahala Setara Menyumbang 100 Kuda Perang, Mau?

2) Dzikir Khusus: Ini adalah doa dan dzikir yang harus diucapkan pada tempat dan waktu tertentu, dalam jumlah tertentu, dan dalam kata-kata khusus.

Ini termasuk dzikir yang diucapkan pada pagi dan sore hari, sebelum tidur, setelah shalat, dan dzikir yang dilakukan pada tindakan lainnya (misalnya makan, memakai pakaian, masuk dan keluar rumah).

Kita harus menjadikan dzikir ini sebagai kebiasaan yang dilakukan dalam sebulan penuh Ramadhan.

3. Pentingnya Dzikir Sunnah

Membaca dzikir sunnah yang secara khusus disyariatkan oleh Rasulullah pada waktu-waktu yang telah ditentukan dalam sehari merupakan amalan yang mudah, dan tidak memakan banyak waktu tetapi hal ini dapat mengubah hidup kita.

Ketepatan susunan kata dan kedalaman makna dalam dzikir sunnah merupakan suatu yang tidak tertandingi.

Dalam melakukan dzikir sunnah ini, Rasulullah mencapai puncak kesempurnaan dalam pengabdiannya kepada Allah SWT.

Pengetahuan, cinta, kerendahan hati, serta penghormatannya terhadap Pencipta-Nya tak tertandingi.

Itulah cara dan keutamaan dari dzikir saat puasa Ramadhan.

Dengan hal ini, kita harus selalu mengingat Allah, dan kita harus selalu berterima kasih kepada-Nya karena mengizinkan kita untuk mengingat-Nya.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: lifewithallah.com

Tags

Terkini

Terpopuler