Khutbah Jumat Singkat, Merenungi Hakikat Umur Panjang

2 Desember 2022, 07:00 WIB
ILUSTRASI umur panjang. /Pixabay/Pasja1000

ZONABANTEN.com – Berikut ini adalah teks khutbah Jumat dengan tema merenungi hakikat umur panjang.

Seperti diketahui, umur panjang sebagai arti dari keberkahan umur yang digunakan dalam ketaatan dan menggunakan waktu demi mendapat manfaat di negeri akhirat atau dapat melakukan amal-amal kebaikan dalam waktu yang pendek dan bisa memelihara waktu dari perbuatan sia-sia.

Teks khutbah Jumat ini bisa digunakan oleh khatib untuk menyampaikan khutbahnya.

Baca Juga: Jadwal TV SCTV Hari Ini Jumat, 2 Desember 2022, Akan Tayang Bestie, FTV, Hingga Pesta Bola Dunia 2022

Dikutip ZONABANTEN.com dari khutbahsingkat.com, berikut ini adalah teks khutbah Jumat dengan tema merenungi hakikat umur panjang

KHUTBAH JUMAT PERTAMA

  اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ وَفَّقَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِفَضْلِهِ وَكَرَمِهِ، وَخَذَلَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِمَشِيْئَتِهِ وَعَدْلِهِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ خَلْقِهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ لِقَائِهِ

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَلَا شَبِيْهَ وَلَا مِثْلَ وَلَا نِدَّ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ

أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ (آل عمران: ١٠٢)

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Kita layak bersyukur lantaran diberikan nikmat iman dan sehat sehingga dapat melaksanakan kewajiban shalat Jumat berjamaah. Semoga seiring dengan bertambahnya waktu, maka kita akan terus meningkatkan takwallah dengan menjalankan perintah ndan menjauhi yang dilarang, amin ya rabbal alamin.

Baca Juga: KPID Banten Terus Genjot Sosialisasi Literasi Media di Banten, Apa Itu? Berikut Penjelasannya

Jamaah Jumat yang Berbahagia

Umumnya orang berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Taala agar diberi umur panjang. Sedikit sekali atau bahkan mungkin tidak ada orang yang menginginkan berumur pendek. Alasannya, karena ingin memperbanyak amal baik sebagai bekal hidup abadi di akhirat. Hal ini memang benar, sebagaimana ditegaskan dalam hadits Rasulullah Shallahu Alaihi Wasallam:

   يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ خَيْرُ النَّاسِ قَالَ : مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ

Artinya: Wahai Rasulullah, siapakah sebaik-baik manusia? Beliau menjawab: Orang yang panjang umurnya dan baik amalannya. (HR Tirmidzi)   

Hadits itu telah menginspirasi banyak orang untuk senantiasa berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Taala agar diberi umur panjang. Mereka telah meyakini bahwa salah satu tanda orang terbaik adalah apabila seseorang berumur panjang dan hidupnya penuh dengan aneka amal kebaikan.

Mereka yang umurnya panjang tetapi amal-amal kebaikannya amat sedikit tidak termasuk orang-orang terbaik, bahkan mereka digolongkan sebagai kalangan yang merugi.   

Namun demikian adalah kenyataan bahwa tidak setiap orang berumur panjang meski mereka berdoa demikian.

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah bagaimana dengan mereka yang berumur pendek? Apakah mereka dengan sendirinya tidak termasuk orang-orang terbaik

Jamaah Jumat Hafidhakumullah  

Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita dapat merujuk penjelasan dari Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad dalam kitabnya berjudul Sabîlul Iddikâr wal I’tibâr bimâ Yamurru bil Insân wa Yanqadli Lahu minal A’mâr (Dar Al-Hawi, Cetakan II, 1998, halaman: 47) sebagai berikut:

    وَخَيْرُ الْعُمُرِ: بَرَكَتُهُ، وَالتَّوْفيْقُ فِيْهِ لِلْأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ، وَالْخَيْرَاتِ الْخَاصَّةِ وَالْعَامَّةِ

Artinya: Sebaik-baik umur ialah yang diberkati Allah Subhanu Wa Tala, yang diberi taufik untuk mengerjakan amalan salih dan kebajikan-kebajikan lain baik yang khusus maupun yang umum.

Baca Juga: KPID Banten Sambangi Masyarakat, Gencarkan P3SPS dan Literasi Media

Dari kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa sebaik-baik umur ialah yang diberkati Allah Subhanu Wa Tala, yang diberi bimbingan untuk melakukan berbagai kesalihan dan kebajikan.

Jadi, kebaikan seseorang sebetulnya tidak semata-mata bergantung pada umurnya yang panjang, tetapi lebih pada seberapa banyak amal kebaikan yang dilakukan semasa hidupnya.

Oleh karena itu, bisa saja seseorang berumur pendek tetapi amal kebaikannya sangat banyak dan mungkin sama atau bahkan melebihi mereka yang berumur panjang.

Orang-orang seperti ini termasuk orang-orang terbaik karena mampu memanfaatkan umurnya yang pendek untuk berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya. Inilah umur yang penuh dengan berkah dari Allah SWT.

Dalam kaitan itu, Sayyid Abdullah al-Haddad menyebutkan contoh beberapa orang salih yang tidak berumur panjang namun amal kebaikannya sangat banyak dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

Di antara contoh itu adalah Abu Abdullah Muhammad ibn Idris asy-Syafii, atau yang lebih dikenal dengan nama Imam Syafií. Beliau wafat dalam usia 54 tahun.

Meski usia beliau tidak panjang, namun semasa hidupnya mampu menghasilkan banyak kebaikan seperti karya-karya yang sangat penting bagi kaum muslimin.   

Baca Juga: KPID Banten Ultimatum Tindak Tegas Lembaga Penyiaran yang Melanggar Aturan

Jamaah Jumat yang Mulia

Dari apa yang dijelaskan dan dicontohkan oleh Sayyid Abdullah al-Haddad di atas sangatlah jelas bahwa pemahaman literal tentang umur yang baik hanyalah umur panjang yang dipenuhi dengan kebaikan masih memiliki kekurangan.

Pemahaman ini memang tidak salah, hanya belum akomodatif terhadap fakta bahwa banyak orang salih tidak berumur panjang. Orang-orang seperti ini meskipun tidak berumur panjang, namun amal-amal kebaikannya sangat banyak sebagaimana Imam Syafií dan Imam al-Ghazali.   

Oleh karena itu, sekali lagi, sebaik-baik umur adalah umur yang diberkati Allah Subhanahu Wa Tala. Hal ini meliputi umur panjang dan banyak digunakan untuk melakukan amal-amal salih dan kebajikan-kebajikan lain.

Selain itu adalah umur yang tidak panjang namun banyak digunakan untuk mengerjakan kesalihan-kesalihan hingga pada tingkat tertentu yang setara atau malahan lebih banyak dari mereka yang berumur panjang.   

Terhadap kelompok kedua, yakni mereka yang tidak berumur panjang namun banyak mengerjakan kesalihan-kesalihan dan kebajikan-kebajikan seperti Imam Syafi’i dan Imam al-Ghazali, Sayyid Abdullah al-Haddad menyebutnya sebagai hamba-hamba Allah yang terpilih dan diberkati sehingga amal kebaikannya sangat banyak dan mungkin lebih banyak dan lebih terasa manfaatnya dari pada yang dipanjangkan umurnya.   

Jamaah yang Terhormat

Batasan umur panjang di kalangan umat Islam, memang tidak ada patokan khusus yang disepakati bersama. Hanya kebanyakan umat Islam menjadikan umur Rasulullah shallahu alaihi wa sallam yang mencapai 63 tahun sebagai standar.

Artinya mereka yang mencapai umur di atas 63 tahun diyakini telah mendapatkan bonus umur dari Allah Subhanahu Wa Tala. Sedangkan mereka yang tidak mencapai umur 63 tahun, termasuk berumur pendek sebagaimana dijelaskan Sayyid Abdullah al-Haddad dalam kitab tersebut di atas.

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang memiliki umur yang diberkati Allah Subhanu Wa Tala. Amin ya rabbal alamin.

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ

KHUTBAH JUMAT KEDUA

  اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Demikian teks khutbah Jumat dengan tema merenungi hakikat umur panjang.***

Editor: Rahman Wahid

Sumber: khutbahsingkat.com

Tags

Terkini

Terpopuler