Sejarah Puasa Ramadhan di Balik Makna Surah Al-Baqarah Ayat 183-184

6 Maret 2022, 13:03 WIB
Ilustrasi Ramadhan. /Pixabay.com./ chiplanay

ZONABANTEN.com – Setiap tahun umat islam menjalankan puasa ramadan, peristiwa tersebut tentu mempunyai cerita atau sejarahnya dan pada akhirnya menyatakan bahwa puasa Ramadan adalah ibadah wajib.

Perintah puasa itu tertuang dalam Al Qur'an Surat Al Baqarah ayat 3, yang berbunyi: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana kewajiban atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Nabi Muhammad SAW selalu berpuasa selama tiga hari setiap bulannya, karena merupakan ibadah wajib pada zaman Nabi Nuh AS. Selain itu, Nabi Muhammad SAW selalu berpuasa pada tanggal 10 Muharram, atau hari yang dikenal dengan Hari Asyura.

Baca Juga: Mengapa Kita Harus Berpuasa? Ini Hikmah Puasa Ramadhan Menurut Habib Quraish Shihab

Kemudian, pada tahun kedua setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, puasa Ramadhan diperintahkan kembali. Pada zaman dahulu, Nabi Muhammad SAW berhijrah dari Mekkah ke Madinah untuk menghindari gangguan dari kaum Quraisy. Selain itu, hijrah Nabi juga merupakan bentuk penyempurnaan syariat Islam.

Hukum Puasa Bulan Suci Ramadhan didasarkan pada firman Allah yang dicatat pada ayat 183-184 dari Al-Qur'an surah Al-Baqarah.

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu bertakwa, (yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasanya itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

Baca Juga: Niat Puasa Qadha Ramadhan Beserta Tata Caranya, Lengkap dengan Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan

Setelah firman Allah diturunkan, puasa di bulan Ramadhan menjadi ibadah wajib, dan umat Islam mematuhi rukun dan aturan agama. Puasa juga merupakan bentuk integritas agama, karena puasa adalah bagian dari rukun Islam yang ketiga, dan umat Islam harus mengamalkannya. Jika seseorang tidak melakukannya, dia akan berdosa.

Puasa dilakukan dengan menghindari nafsu juga makan dan minum dari fajar hingga senja.

ibadah puasa ini memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan ibadah lainnya. Sebagaimana dituturkan oleh HR Buhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipat gandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.”***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Baznas

Tags

Terkini

Terpopuler