Dubes Palestina Husam Zomlot Tuding Inggris Biang Keladi Kekejaman Israel

- 11 Desember 2023, 12:38 WIB
Dubes Palestina menuding Inggris sebagai biang keladi kekejaman Israel di Palestina.
Dubes Palestina menuding Inggris sebagai biang keladi kekejaman Israel di Palestina. /ANTARA

ZONABANTEN.com - Sebenarnya penindasan Israel di Palestina sudah dimulai sejak 106 tahun yang lalu, bukan pada 7 Oktober 2023 kemarin. 

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Duta Besar Palestina untuk Inggris Husam Zomlot. Bahkan dalam aksi genosida ini Zomlot menganggap Inggris sebagai biang keladi kekejaman Israel.  

“Semuanya berawal ketika Inggris menjanjikan tanah kami kepada pihak-pihak lain tanpa berkonsultasi dengan kami dan membuat kami, bangsa Palestina menjadi minoritas non-Yahudi,” kata Zomlot.
 
Zomlot menyebutkan, bahwa Israel menganut pandangan yang salah terhadap Palestina. Upaya rakyat Palestina untuk mendapatkan kebebasan dan keadilan justru oleh Israel harga rakyat Palestina itu dihilangkan dengan kejam. 
 
Bahkan Israel ingin menyelesaikannya secara militer, kekerasan, dan intimidasi terhadap warga sipil.
 
 
“Kita mungkin sudah dengar, Menteri-menteri Israel menyebut kami “binatang yang menyerupai manusia.”Karena orang-orang biasa tidak bisa dibunuh dengan cara itu, harkat mereka harus dihilangkan,” ujar Zomlot.
 
Kecaman Zomlot terhadap upaya Israel dalam menggambarkan dirinya sebagai korban yang disiarkan melalui serangkaian pernyataan serta kemunculannya di sejumlah saluran televisi Barat, seperti CNN dan BBC, mendapat dan menarik perhatian dari banyak kalangan.
 
Pasca serangan lintas-lintas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober, Israel secara terus-menerus melancarkan gempuran melalui udara dan darat ke jalur Gaza. Serangan Israel itu telah menewaskan warga Palestina sebanyak 17.700 orang, dan 48.780 lainnya mengalami luka-luka. Hal itu berdasarkan otoritas kesehatan di kantong penduduk Palestina tersebut.
 
Sementara itu, menurut berbagai data resmi, korban jiwa di pihak Israel akibat serangan Hamas tercatat hanya sebanyak 1.200 orang.***

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x