Dampak Aksi Boikot Produk Pro-Israel, Starbucks dan H&M di Maroko Hengkang di Akhir Tahun 2023!

- 6 Desember 2023, 06:00 WIB
Dampak aksi boikot produk pro-israel, Starbucks dan H&M di maroko hengkang di akhir tahun 2023
Dampak aksi boikot produk pro-israel, Starbucks dan H&M di maroko hengkang di akhir tahun 2023 /starbuckscare

ZONABANTEN.com – Jaringan kedai kopi populer dari Amerika Serikat (AS), Starbucks, dan merek pakaian terkenal asal Swedia.

H&M telah mengumumkan keputusan mereka untuk hengkang dari Maroko di akhir tahun 2023 ini.

Keputusan mereka untuk menghentikan operasinya di Maroko akibat dampak aksi boikot produk pro-Israel yang masih berlangsung hingga saat ini.

Baca Juga: Nasib ‘Ngenes’ Arab Druze di Israel, Jadi Kelas Nomor Dua Padahal Susah Payah Bela Negara Lawan Hamas

Sebab, diketahui bahwa kedua brand itu berafiliasi dengan Israel.

Laporan dari situs berita Maroko, Grup Alshaya Kuwait yang memiliki hak waralaba Starbucks dan H&M di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, sangat mengalami dampak kampanye boikot yang dilakukan masyarakat.

“Menurut informasi yang terpercaya, dua merek global besar, termasuk merek pakaian asal Swedia, H&M, dan jaringan kopi bergengsi Amerika, Starbucks, akan meninggalkan Maroko mulai 15 Desember," tulis laporan tersebut.

Baca Juga: Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata Baru di Gaza, Usai Israel Intensifkan Serangannya Kembali

Setelah serangan militer Israel di jalur Gaza, kampanye boikot produk pro-Israel meluas dan telah berdampak buruk di negara-negara Arab, seperti Mesir, Yordania, Kuwait, dan Maroko yang memiliki dampak yang signifikan atas kampanye tersebut.

Beberapa produk makanan cepat saji seperti McDonald’s, Starbucks dan KFC telah mengalami penurunan jumlah pelanggan yang signifikan akibat produk-produk tersebut dicurigai berafiliasi dan memberi dukungan finansial kepada Israel.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo 6 Desember 2023: Jangan Biarkan Keserakahan Menyelimutimu

Hal itu menimbulkan kemarahan dan kekecewaan bagi masyarakat di seluruh dunia.

Tapi, pernyataan resmi dari kedua perusahaan tersebut menunjukkan narasi yang berbeda.

Baik H&M maupun Starbucks menyatakan bahwa keputusan penghentian operasi tersebut dipicu oleh kurangnya daya tarik terhadap bisnis mereka masing-masing.

Meski demikian, masyarakat Maroko tampaknya tetap mengaitkan penghentian operasi atas merek tersebut dengan dugaan adanya hubungan antara merek internasional tersebut dengan Israel.

Sementara itu, kampanye dan aksi boikot produk-produk pro-Israel terus meluas dan masih berlangsung hingga saat ini.

Aksi boikot tersebut mencakup puluhan perusahaan dan produk yang akhirnya mendorong konsumen untuk beralih kepada produk lokal sebagai alternatif.***

Editor: Muhammad Rizky Erlangga

Sumber: Morocco World News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah