Bassem Tamimi kini ditahan dalam penahanan administratif, yaitu penahanan tanpa adanya dakwaan dan tanpa batas waktu.
Selain mengungkapkan ancaman yang ia dapat, Ahed Tamimi juga membocorkan tentang buruknya perlakuan Israel terutama terhadap tahanan wanita Palestina.
Baca Juga: Kecanduan Merokok dan Ingin Berhenti? Hubungi Dinkes Kota Tangerang untuk Konsultasi Gratis
Ia mengatakan “keadaan yang sangat buruk”, dimana para tahanan tidak disediakan makanan, air, dan pakaian.
Tahanan juga kerap kali mendapatkan penyiksaan, sama seperti yang diungkapkan tahanan lainnya yang telah dibebaskan.
Ahed Tamimi merupakan aktivis wanita yang ditangkap pada awal bulan November lalu. Ia ditudukan menyebarkan hasutan dan upaya terorisme melalui sebuah postingan Instagram.
Baca Juga: Dua Narapidana di Kota Serang Tewas usai Minum Oplosan, Begini Kronologinya
Tetapi keluarganya membantahnya yang mengatakan Tamimi tidak dapat bermain Intagram, bahkan ia tidak menulis bahasa Ibrani. Postingan itu berbahasa Arab dan Ibrani.
Penangkapan Ahed Tamimi ini bukanlah yang pertama di hidupnya. Ia juga pernah ditangkap pada tahun 2017, lantaran menampar tentara Israel.
Kala itu Ahed Tamimi yang masih dibawah umur, mencoba memprotes otoritas Israel yang hendak memperluas pemukiman secara ilegal di Tepi Barat, yang juga mempengaruhi tempat tinggalnya.