Siap Melawan Militer China, India Bentuk Pakta Pertahanan AS dan Jepang

- 12 September 2020, 11:15 WIB
Siap Melawan Militer China, India Bentuk Pakta Pertahanan  AS dan Jepang
Siap Melawan Militer China, India Bentuk Pakta Pertahanan AS dan Jepang /indianarmy.nic.in

ZONABANTEN.com - India dan Jepang membuat sebuah kerjasama militer untuk menghadang kekuatan militer China. Kerjasama militer tersebut meliputi dukungan logistik antara dua negara.

New Delhi sedang memperkuat aliansi regional akibat terjadinya ketegangan dengan Beijing. 

Hubungan India dengan China semakin memburuk ketika 20 tentara India tewas dalam bentrokan dengan militer China di perbatasan kedua negara pada 20 Juni 2020 yang lalu. 

Pakta Pertahanan keduanya ditandatangani sekretaris pertahanan India Ajay Kumar dan Suzuki Satoshi, duta besar Jepang.

Selain dengan Jepang, India juga menandatangani perjanjian serupa dengan Amerika Serikat (AS) Australia, Prancis, Korea Selatan, dan Singapura.

Baca Juga: Menyusul Uni Emirat Arab, Bahrain Ikut Membangun Hubungan Diplomatik Dengan Israel

Menurut seorang pejabat pertahanan India, mereka juga mencari konsep kerjasama yang sebanding dengan Inggris dan Rusia.

“India sedang merundingkan pakta serupa dengan Inggris dan Rusia. Yang Rusia harus ditandatangani akhir tahun ini. Kami tidak memiliki niat atau sarana untuk membangun pangkalan di luar negeri seperti yang dilakukan China jauh dan luas," kata seorang pejabat di Kementerian Pertahanan India sebagaimana dilansir oleh Express pada hari Jumat 11 September 2020. ***

Artikel ini dapat juga anda baca di Zonajakarta (PRMN) dengan judul China Semakin Tersudut, India Bentuk Pakta Pertahanan Tingkat Tinggi dengan AS dan Jepang

Baca Juga: Wali Kota Bogor Bima Arya Sebut Kebijakan PSBB Total Gubernur Anies Belum Jelas

Negosiasi perjanjian antara India dengan Jepang dimulai pada Oktober 2018 antara Perdana Menteri India Narendra Modi dan lawan mainnya dari Jepang, Shinzo Abe.

Mereka sepakat untuk lebih meningkatkan kedalaman kerja sama pertahanan untuk berkontribusi bagi perdamaian dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik.

Perjanjian tersebut berlangsung selama sepuluh tahun tetapi secara otomatis diperpanjang pada akhir periode ini kecuali salah satu pihak ingin menarik diri.

Tiongkok saat ini memiliki angkatan laut terbesar di dunia dengan total 350 kapal perang. Pada 2017 pangkalan militer luar negeri pertamanya, di Djibouti, mulai beroperasi.

Berkat kekuatan China, negara ini juga dapat mengakses pangkalan di Pakistan, yang memiliki hubungan persahabatan, untuk dukungan logistik.

Baca Juga: Pak Jokowi ke Podcast Deddy Corbuzier? Deddy 'Gimana Vaksin Pak?'

Menurut Pentagon AS, China tertarik mendirikan pangkalan militer di tidak kurang dari 12 negara lain. Lantas untuk melawan kekuatan China yang semakin agresif, India bergerak mendekati AS, Jepang dan Australia, sebuah kelompok yang secara informal dikenal sebagai 'quad'.

Pekan lalu Jenderal Bipin Rawat, kepala staf pertahanan India, menggambarkan quad sebagai mekanisme yang baik untuk mencegah kawasan itu didominasi kekuatan yang bermusuhan.

Hubungan antara China dan India runtuh pada bulan Juni ketika 20 tentara India, dan rekan-rekan China mereka yang jumlahnya tidak diketahui, tewas dalam bentrokan di sepanjang perbatasan yang disengketakan.

Karena senjata api dilarang di dekat perbatasan, kedua belah pihak bertempur dengan senjata jarak dekat seperti batang besi dan pentungan.

Menyusul kematian tersebut, India melarang sejumlah aplikasi seluler China, termasuk TikTok, dari jaringannya dengan alasan keamanan nasional.

China juga terlibat dalam sengketa wilayah dengan enam tetangganya atas kendali Laut China Selatan.

AS dan negara-negara barat lainnya, mengirim kapal perang melakukan patroli 'kebebasan navigasi' untuk menunjukkan bahwa mereka menolak kedaulatan Beijing atas wilayah ini.***(Beryl Santoso)

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x