Ketiga kode rahasia yang dipecahkan rinciannya yakni pertama, digunakan intelijen Korea Utara untuk sebuah operasi yang terkait dengan Prancis ke European Air Group.
Baca Juga: Siap-siap, Verifikasi Data Kependudukan Dimulai Hari Ini
Kedua, sabotase di Australia menyangkut pangkalan udara militer.
Ditambah kode rahasia terakhir yang dipecahkan intelijen Inggris adalah upaya menyabotase kesepakatan perdagangan pertanian antara Canberra dan Indonesia.
Meski belum ada pernyataan dari Korea Utara, namun sabotase terhadap kesepakatan perdagangan itu dilakukan karena Australia dan Indonesia kurang menghormati wilayah Pyongyang.
Korea Utara sendiri hingga kini masih dinilai 'terisolasi' secara teknologi.
Baca Juga: Soal Fasum Japos, Warga Dijanjikan Pemkot Tangsel Selesai di Akhir Tahun 2020
Bahkan kelompok elitnya hanya mengizinkan ponsel yang terpasang ke jaringan domestik sehingga tak dapat berkomunikasi dengan dunia luar selain Korea Utara.
Secara tradisional, kepala wilayah di Pyongyang menggunakan stasiun 'angka' untuk menyampaikan perintah dari atasan yang telah terenkripsi.
Perintah tersebut nantinya akan diberikan pula kepada seluruh agen Korea Utara secara global.