ZONABANTEN.com - Serangan Israel ke Gaza yang tak ada habis-habisnya sejak 7 Oktober 2023, telah menimbulkan berbagai krisis di daerah enklave Palestina tersebut.
Salah satunya adalah sistem kesehatan Gaza yang terus memburuk, karena kurangnya resource dan kebutuhan medis, hingga membludaknya pasien akibat korban yang terus berjatuhan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sejak serangan Israel pertama kali, setidaknya telah ada 250 serangan yang menyasar fasilitas kesehatan Gaza seperti rumah sakit, ambulance, dan klinik.
Baca Juga: Ibu Kota Provinsi Banten Punya Ratusan Hektare Kawasan Kumuh, Terluas di Kecamatan Ini
Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus bahkan sampai-sampai menyebut sistem kesehatan Gaza sedang “bertekuk lutut”, saat menghadiri pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB.
"Saat kita berbicara, ada laporan penembakan di luar rumah sakit al-Shifa dan Rantisi," kata Ghebreyesus di pertemuan tersebut.
Ghebreyesus juga memaparkan bahwa pekan lalu setidaknya telah ada serangan terhadap lima rumah sakit Gaza, dalam satu hari.
Bahkan dalam 48 jam terakhir, sebanyak empat rumah sakit yang kira-kira berkapasitas 430 tempat tidur, harus terpaksa berhenti beroperasi.